Sritex Pailit
Profil Keluarga Lukminto, Pemilik Sritex, Perusahaan Tekstil Terbesar di Asia Tenggara yang Tutup
Inilah profil serta sepak terjang Keluarga Lukminto, Pemilik PT Sritex, perusahaan tekstil terbesar se Asia Tenggara yang tutup per 1 Maret 2025.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Pravitri Retno W
Di sisi lain, beban penjualannya lebih besar yakni 150,24 juta dollar AS.
Artinya, uang yang masuk dari penjualan tekstil tak mampu menutupi ongkos produksinya.
Kerugian Sritex juga tercatat hingga triliunan.
Pada 2023, Sritex juga menderita kerugian sangat besar yaitu 174,84 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,73 triliun.
Lantas sepanjang semester pertama 2024, Sritex praktis mencatat rugi sebesar 25,73 juta dollar AS atau setara dengan Rp 402,66 miliar.
Isak Tangis
Isak tangis iringi pertemuan antara Direktur Utama PT SRITEX, Iwan Kurniawan Lukminto (Wawan), dengan ribuan buruh di hari terakhir bekerja pada Jumat (28/2/2025).
Satu hari sebelum PT Sritex resmi ditutup permanen pemilik PT Sritex menyempatkan waktu bertemu dengan ribuan buruh, dilansir Tribunsolo.com.
Tangis Wawan pun pecah saat berhadapan dengan ribuan buruh.
Lagu Kenangan Terindah menjadi lagu perpisahan seluruh buruh sritex dan pemilik Sritex.
"Sangat sulit bagi saya bertemu dengan kalian semuanya, tidak kuat hati saya," kata Wawan di depan ribuan buruh, Jumat (28/2/2025).
Isak tangis ribuan buruh pun semakin pecah saat lagu kenangan terindah dikumandangkan di pertemuan itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sritex Sukoharjo Tutup Permanen Hari Ini, Iwan Kurniawan Lukminto Mau Istirahat Dulu
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Muhammad Idris) (TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.