Kamis, 28 Agustus 2025

Kecurian 2 Kali, Kakek di Grobogan Histeris, Uang Rp11 Juta untuk Biayai Kematiannya Digondol Maling

Dua kali kecurian, lansia sebatang kara di Grobogan histeris saat uang Rp11 juta untuk biaya kematiannya hilang digondol maling, Sabtu (1/3/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNJATENG.COM/FACHRI SAKTI NUGROHO
TABUNGAN KEMATIAN DICURI - Kisah pilu Juminah, seorang lansia asal Desa Gaji, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Tabungan Rp 11 Juta milik Juminah raib digondol maling, Sabtu (1/3/2025). (TribunJateng.com/Fachri Sakti Nugroho) 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis dialami seorang lansia disabilitas yang menjadi korban pencurian sebanyak dua kali di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kakek bernama Juminah itu menderita kekurangan fisik pada bagian tangan, sehingga pekerjaannya pun terbatas.

Juminah warga Desa Gaji, Kecamatan Tegowanu itu tetap berusaha mandiri dan tidak bergantung pada orang lain meskipun hanya tinggal sebatang kara.

Namun nasib malang menimpanya, Juminah histeris mendapati uang tabungannya sebesar Rp8 juta raib digondol maling.

Uang hasil bekerja mencari rosok, mengumpulkan gedebog pisang, dan berbagai bantuan itu hilang setelah Juminah menabung selama dua tahun lamanya.

Ironisnya, kejadian ini bukan kali pertama dialami Juminah.

Beberapa tahun sebelumnya, dia juga menjadi korban pencurian uang sebesar Rp3 juta di rumahnya.

Sehingga total kerugian yang dialami Juminah kini mencapai Rp11 juta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Musrifah, seorang tetangga yang sehari-hari menemani Juminah.

"Kemarin hilang 8 juta, dulu pernah hilang 3 juta jadi total 11 juta," buka Musrifah kepada Tribun Jateng, Sabtu (1/3/2025).

Dia menceritakan, Juminah menjerit-jerit saat tahu uangnya hilang.

Baca juga: Bocah 7 Tahun di Grobogan Hidup bersama Ibu yang ODGJ, Rela Tak Sekolah dan Tidur di Jalanan

"Saya kan lagi jual sayur, Mbah Juminah di rumah sendiri. Waktu beliau tahu uangnya hilang, langsung menjerit-jerit," katanya.

Dia menjelaskan, betapa Juminah begitu bersusah payah untuk mengumpulkan uang tersebut.

Sedikit demi sedikit uang hasil Juminah bekerja dan bantuan-bantuan ia kumpulkan selama dua tahun.

"Dua tahun mengumpulkan uang tersebut. Mencari rosok, mencari gedebok pisang, kadang juga dikasih orang, dapat bantuan lansia juga," lanjut Musrifah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan