Jumat, 19 September 2025

Bukan Kardus, Patung Penyu yang Disebut Senilai Rp15 M Dibuat dari Bahan Tahan Cuaca Ekstrem

Patung penyu di Sukabumi yang disebut menelan anggaran Rp15 miliar, dikatakan bukan terbuat dari kardus seperti yang ramai dibicarakan.

Instagram/mood.jakarta
PATUNG PENYU VIRAL - Tangkapan layar unggahan video akun IG @mood.jakarta, Selasa (4/3/2025). Video menayangkan rusaknya Patung Penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.com - Pihak rekanan proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, Jawa Barat, Imran Firdaus, memberikan klarifikasi terkait patung penyu viral yang disebut-sebut menelan anggaran Rp15 miliar.

Belakangan, patung penyu itu dikabarkan terbuat dari kardus, setelah rusak akibat pengunjung yang naik ke atas patung untuk berfoto.

Menurut Imran, patung penyu di Alun-alun Gadobangkong bukan terbuat dari bahan kardus, melainkan resin dan fiberglass.

Dua bahan itu dibutuhkan untuk membuat patung penyu yang menghadap ke arah pantai, tahan cuaca ekstrem.

Terkait bahan kardus seperti yang viral dibicarakan, Imran menyebutnya hanya sebagai alat bantu dalam proses pencetakan patung.

"Patung ini dibuat menggunakan resin dan fiberglass, material yang umum digunakan untuk patung dan ornamen luar ruangan karena daya tahannya terhadap cuaca ekstrem," jelas Imran, Rabu (5/3/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Dedi Mulyadi Langsung Minta Audit Proyek Patung Penyu yang Diduga Telan Rp15 M Hanya Berbahan Kardus

"Terkait kardus dan bambu yang terlihat dalam video yang beredar, kami tegaskan material tersebut bukanlah bagian dari struktur utama ornamen, melainkan hanya alat bantu dalam proses cetakan awal untuk membentuk penyu," tuturnya.

Imran lantas mengatakan, apabila patung penyu benar terbuat dari kardus, maka tidak akan tahan terhadap cuaca ekstrem di pesisir pantai.

"Secara logis, jika ornamen ini benar-benar terbuat dari kardus, tidak mungkin bisa bertahan lebih dari satu tahun menghadapi hujan lebat, panas terik, dan kondisi pesisir yang ekstrem," tegas dia.

Ia juga mengklarifikasi soal anggaran yang dibutuhkan untuk membuat patung penyu tersebut.

Menurut Imran, pembuatan patung penyu itu hanya membutuhkan biaya Rp30 juta, bukan miliaran rupiah seperti isu yang beredar.

"Kami tegaskan bahwa biaya pembuatannya hanya sekitar Rp 30 juta, sesuai dengan spesifikasi proyek yang telah ditetapkan," pungkas Imran.

Hal senada juga disampaikan Pemerintah Provinsi Jabar melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim).

Kepala Disperkim Jabar, Indra Maha, menegaskan anggaran Rp15,6 miliar seperti yang ramai dibicarakan, tidak hanya untuk membuat patung penyu.

Anggaran itu, jelas Indra, digunakan untuk membangun keseluruhan Alun-alun Gadobangkong, seperti selfie deck, leuit, gedung kuliner, pedestrian, papan penunjuk, hingga saluran drainase.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan