Erupsi Gunung Lewotobi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur: 13 Kali Gempa Letusan, Warga Kupang Terdampak
Sejak Jumat siang, sejumlah warga di Kupang mengeluh ada semacam debu vulkanik yang berterbangan di wilayah Kota Kupang
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Letusan atau erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur terasa hingga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (21/3/2025) siang.
Adapun Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada Kamis (20/3/2025) malam. Status gunung api itu ditingkatkan ke level awas dari sebelumnya siaga.
Sejak Jumat siang, sejumlah warga di Kupang mengeluh ada semacam debu vulkanik yang berterbangan di wilayah Kota Kupang. Beberapa kendaraan juga terlihat bekas debu.
Baca juga: Warga Terkena Abu Panas dan Banjir Lahar Dingin Akibat Gunung Lewotobi NTT Meletus
"Ia ini ada bekas debu. Tadi siang kita tahu. Pikirnya motor kotor, tapi ada orang lain juga sampaikan kalau motornya seperti ada debu putih," kata Maria, warga Kupang membagikan ceritanya.
Maria tidak mengetahui kalau debu itu adalah abu vulkanik imbas dari erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Keluhan yang sama juga disampaikan sejumlah jurnalis di Kota Kupang. Mereka mengaku ada debu yang tertempel di kendaraan maupun perangkat.
"Ia tadi ada debu di motor, sepertinya abu vulkanik habis hujan," kata seorang jurnalis, Yuven Nitano.
BMKG NTT juga membenarkan ada debu vulkanik di wilayah Kupang. BMKG NTT melakukan tes di Bandar Udara El Tari Kupang. Pengujian dilakukan per, Jumat pukul 12.15 hingga 12.30 WITA.
"Hasil observasi sample Paper Test Abu Vulkanik Gn. Lewotobi di Bandar Udara El Tari Kupang, Jumat, 21 Maret 2025, Pukul 12.15 sd 12.30 Wita. Unit ARFF, titik peletakan pengujian Fire Station, hasil positif terdapat abu pada paper test," tulis BMKG dalam pernyataan tertulis.
13 kali gempa letusan
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid memberikan penjelasan mengenai letusan terakhir Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Muhammad Wafid menyebutkan, jenis gempa yang terekam pada Kamis (20/3/2025) dan Jumat (21/3/2025) hingga pukul 06.00 Wita, yaitu 13 kali gempa letusan, 92 kali gempa embusan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus, Warga: Kami Mau Lari Tidak Bisa, Pasrah Saja
Selain itu terjadi 4 kali gempa harmonik, 8 kali gempa low frequency, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 205 kali gempa vulkanik dalam, 10 kali gempa tektonik lokal, dan 4 kali gempa tektonik jauh.
“Terjadi erupsi disertai bunyi ledakan yang terdengar hingga Maumere dan Larantuka pada Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 Wita. Erupsi ini terekam di beberapa stasiun gunung api di Flores,” ujar Wafid, Jumat (21/3/2025).
Embusan asap di sekitar kawah dengan tekanan yang lemah hingga sedang. Sinar api yang terlihat di puncak setelah kejadian erupsi menunjukkan bahwa material pijar berada di kedalaman yang dangkal.
Asap embusan pada area sekitar puncak pada sisi barat laut membentuk rekahan yang cenderung tipis-tebal, sedangkan pada tembusan solfatara sisi timur laut dan barat daya terlihat tipis.
Erupsi Gunung Lewotobi
7 Fakta Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kolom Abu 18 KM, Awan Panas 5 KM, hingga Warga Diungsikan |
---|
Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada |
---|
Terluka Bakar akibat Abu Panas Erupsi Gunung Lewotobi, Hendrikus Meninggal Setelah Sepekan Dirawat |
---|
Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki Makin Menganga, Warga Kesulitan Melintas Akibat Banjir Lahar Dingin |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.