Minggu, 28 September 2025

Revisi UU TNI

Demo Malang Ricuh: 10 Orang Dilaporkan Hilang Kontak, Gedung DPRD Terbakar

Demo di Malang berujung ricuh, gedung DPRD terbakar dan 10 orang aksi dilaporkan hilang kontak, Minggu (23/3/2025).

|
SuryaMalang/Kukuh Kurniawan
DEMO MALANG RICUH - Aksi demo tolak UU TNI yang dilakukan massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan di depan Gedung DPRD Kota Malang berakhir ricuh, Minggu (24/3/2025) malam. Sejumlah bangunan di DPRD rusak karena dibakar. 10 orang aksi dilaporkan hilang kontak. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (23/3/2025) malam, berujung ricuh.

Massa aksi menolak RUU TNI dan memusatkan aksi di Gedung DPRD Kota Malang, yang kemudian mengalami kebakaran akibat lemparan molotov.

Berdasarkan rilis dari Aliansi Suara Rakyat (ASURO), terdapat laporan sementara mengenai jumlah korban.

Hingga pukul 21:25 WIB, diperkirakan ada 6 hingga 7 orang massa aksi yang dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, sekitar 10 orang massa aksi dilaporkan hilang kontak, dan 3 orang lainnya telah diamankan oleh pihak berwajib.

Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, mengonfirmasi 7 aparat, terdiri dari 6 anggota polisi dan 1 TNI, juga mengalami luka-luka.

"Iya benar, ada 7 personel yang terluka. Terdiri dari 6 anggota polisi dan satu orang TNI," ungkap Yudi, Minggu.

Total korban luka-luka dari kedua belah pihak mencapai sekitar 14 orang.

Aksi Anarkis dan Kebakaran

Situasi memanas ketika massa aksi melemparkan dua molotov ke arah Gedung DPRD, menyebabkan kobaran api di teras depan gedung.

Meskipun demikian, petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang berhasil memadamkan api dengan cepat.

Baca juga: Demo Anarkis Tolak RUU TNI: Kantor Bank dan Gedung DPRD di Bandung dan Malang Dibakar Massa

Massa juga membakar seragam TNI sebagai simbol penolakan terhadap RUU TNI dan merusak pos jaga di depan gedung.

Sampai berita ini ditayangkan, aksi demo telah menjadi trending topic di media sosial, dengan tagar seperti #Malang dan #PeringatanDarurat yang banyak dibahas.

Setelah kericuhan terjadi, polisi dan TNI melakukan penyisiran untuk membubarkan massa.

Menurut rilis ASURO, kekerasan fisik dan verbal terjadi saat aparat melakukan tindakan tersebut, termasuk pemukulan terhadap massa aksi dan tim medis yang bersiaga.

Sejumlah perangkat elektronik dan alat medis juga dirampas oleh aparat.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan