Minggu, 21 September 2025

Kondisi Ekonomi Maling Ayam yang Tewas Dihajar Massa di Subang, Dedi Mulyadi Lunasi Utang Korban

Dedi Mulyadi mendatangi rumah keluarga maling ayam yang tewas dihajar massa di Subang. Korban punya utang Rp30 juta dan kerja serabutan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
Tribunjabar.id/ Dok Camat Tanjungsiang
DEDI MULYADI - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (bertopi), saat bertemu dengan istri korban amuk massa di Desa Sirap, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, Jumat (4/4/2025). Istri korban pun curhat punya utang Rp 30 juta ke bank emok. 

TRIBUNNEWS.COM - Polres Subang menangkap delapan tersangka penganiayaan yang menewaskan maling ayam berinisial T (37).

Korban dipukul hingga ditembak menggunakan senapan angin usai mencuri ayam milik sebuah perusahaan di Desa Rancamanggung, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Selasa (1/4/2025) lalu.

Aksi main hakim sendiri yang dilakukan warga Subang mendapat sorotan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Politisi partai Gerindra tersebut mendatangi rumah keluarga korban pada Jumat (4/4/2025).

Korban tewas meninggalkan seorang istri dan satu anak perempuan yang masih SD.

Istri korban, Yeni, menjelaskan T sempat ketahuan mencuri kencur di kebun warga beberapa waktu lalu.

Ia tak mengetahui alasan T berulang kali melakukan aksi pencurian.

"Saya sama sekali tidak tahu motif suami saya mencuri untuk apa? Dan uang yang dikasih ke saya juga saya tak pernah tahu uang dapat dari mana."

"Sekalipun tak punya kerjaan tetap tapi dia selalu ngasih nafkah walaupun tak seberapa," tuturnya, Jumat.

Dihadapan Dedi Mulyadi, Yeni mengaku kebutuhan lebaran tercukupi.

"Di hari lebaran, saya masih pegang uang Rp300 ribu, beras juga masih ada dan sama sekali tak terdesak oleh kebutuhan dapur," tandasnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tegur Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang saat Lebaran, Diduga Tak Izin Kemendagri

Namun, Yeni menyatakan keluarganya terlilit utang hingga Rp30 juta.

"Saya punya utang bank emok pak Gubernur, totalnya ada 3 bank dan jumlahnya mencapai sekitar Rp30 juta," imbuhnya.

Selama ini, Yeni berusaha membantu perekonomian keluarga dengan berjualan gorengan.

Hasil jualan gorengan dan kerja serabutan yang dilakukan T tidak cukup untuk menutup utang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan