Dadang Kabid Dishub Bogor Menangis Ditelepon Dedi Mulyadi, Bantah Sunat Kompensasi: THR Sudah Cukup
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menangis setelah menerima telepon dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Dadang Kosasih pun sangat mengapresiasi kinerja Dedi Mulyadi yang ingin langsung berkomunikasi dengannya membahas permasalahan ini.
"Kan sekarang saya langsung ketemu dengan bapak, langsung ngomong dengan saya," ucap Dedi Mulyadi.
"Ini luar biasa banget ini. Saya senang banget ini, bahagia banget, dari jam 6 saya nungguin. Karena di media udah sampai seperti itu. Saya pengin benar-benar Pak Gubernur menjadi seseorang yang penyeimbang karena nama saya udah dicatut," timpal Dadang Kosasih.
Dadang Kosasih pun kembali menegaskan bahwa pihak Dishub Kabupaten Bogor tidak ada yang terlibat dalam kasus pemotongan uang kompensasi sopir angkot ini.
"Saya pastikan tidak ada. Clear and clean. Saya pastikan tidak ada karena kalau misalkan pas mediasi (dengan para sopir angkot) pasti menyebutkan, nah ini tidak ada," katanya.
Di sisi lain, Dadang mengaku telah menerima tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2025, lengkap dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Menurut Dadang yang merupakan PNS golongan 4a, THR dan TPP dari pemerintah sudah sangat cukup.
Baca juga: Menggebu-gebu, Dadang Dishub Bogor Berontak Dituduh Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot: Cari Emen!
Ia pun menyadari akan lebih meningkatkan kinerja untuk masyarakat.
"Izin terkait masalah THR, kita sudah dikasih pemerintah dengan TPP sangat sangat luar biasa sudah cukup," ujar Dadang.
"Lebih dari cukup. Kita benar-benar difasilitasi pemerintah. Intinya kita sekarang pelayanan kepada masyarakat," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dedi Mulyadi sempat geram mendengar kabar uang kompensasi sopir angkot di Kabupaten Bogor diduga disunat oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Sopir angkot yang diliburkan semestinya mendapat uang kompensasi sebesar Rp3 juta per orang dengan rincian diberikan dalam 2 tahap, yakni Rp1 juta dan paket sembako senilai Rp500 ribu.
Uang kompensasi tersebut diduga disunat Rp200 ribu per orang sehingga mereka hanya menerima Rp800 ribu.
Emen, salah satu sopir angkot yang terkena pemotongan ini, mengadu kepada Dedi Mulyadi.
Menurut dia, pihak yang menyunat adalah oknum pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU).
(Tribunnews.com/Rakli)
Sumber: TribunSolo.com
5 Populer Regional: Program Dedi Mulyadi Sisihkan Rp1.000 per Hari - Yai Mim Nangis Merasa Difitnah |
![]() |
---|
Program Rp1.000 per Hari di Jabar Belum Berlaku di Bandung, Wali Kota: Masih Tunggu Surat Edaran |
![]() |
---|
Mengenal Gerakan 'Rereongan Sapoe Sarebu' Dedi Mulyadi hingga Pro Kontra Warga Jawa Barat |
![]() |
---|
Program Sisihkan Rp1.000 Dedi Mulyadi Sudah Dimulai di Purwakarta, Dana Terkumpul Bakal Diaudit |
![]() |
---|
Setelah Bertemu Dedi Mulyadi, Yai Mim Kembali ke Rumah, Temui Sahara dan Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.