Sabtu, 23 Agustus 2025

6 Pengakuan Penjaga Palang saat Insiden KA Batara Kresna vs Sigra Tewaskan 4 Pemudik di Sukoharjo

Surya Hendra Kusuma, penjaga perlintasan PJL 19 di Sukoharjo, akhirnya memberikan pengakuan terkait insiden maut KA Batara Kresna vs mobil Sigra.

TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar
MOBIL TERTABRAK KERETA - Kondisi Sigra warna putih usai tertabrak kereta api Batara Kresna dari arah Wonogiri ke Solo di perlintasan kereta api depan Terminal Sukoharjo, Rabu (26/3/2025) sekira pukul 08.45 WIB. Empat orang tewas dalam insiden ini. Surya Hendra Kusuma, penjaga perlintasan PJL 19 di Sukoharjo, akhirnya memberikan pengakuan terkait insiden maut tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Penjaga palang pintu perlintasan PJL 19, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Surya Hendra Kusuma, buka suara soal insiden kecelakaan maut KA Batara Kresna vs Daihatsu Sigra yang menewaskan empat pemudik, Rabu (26/3/2025).

Surya sempat ditahan oleh pihak kepolisian lebih dari 1x24 jam setelah kejadian tragis tersebut.

Berikut pengakuan Surya saat trgadei KA Batara Kresna vs Sigra, dikutip dari TribunSolo.com:

1. Alat Komunikasi Rusak

Surya mengatakan, insiden itu terjadi satu di antaranya disebabkan karena alat komunikasi tak berfungsi.

Ia mengaku tak mendapat kabar terkait keberangkatan KA Batara Kresna dari Stasiun Nguter.

"Alat komunikasi radio (Rig) yang kami gunakan di pos saat itu tidak bisa dipakai seperti biasanya."

"Saya tidak mendapatkan kabar keberangkatan kereta dari Stasiun Nguter," katanya, Sabtu (5/4/2025).

2. Informasi Pakai WA

Ia mengatakan, sistem informasi antar penjaga lintasan selama ini hanya mengandalkan WhatsApp (WA), karena keterbatasan sarana komunikasi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukoharjo.

"Kami hanya difasilitasi Rig dan HT, tapi HT jangkauannya terbatas dan Rig tidak mencakup semua lintasan. Akhirnya kami komunikasi pakai WhatsApp," ungkapnya.

Baca juga: Soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo, Penjaga Palang: Alat Komunikasi Tak Bisa Dipakai

Surya menjelaskan, ia baru mendapat informasi keberangkatan kereta dari Stasiun Nguter pukul 08.18 WIB, yang disampaikan oleh PJL Songgorunggi.

Sebelum di PJL 19 atau pos yang dijaga oleh Surya, masih ada satu pos lintasan lain yakni PJL 21 di Begajah.

"Dari PJL 21 tidak ada informasi yang masuk ke saya. Jadi memang informasi yang saya terima sudah sangat mepet," terangnya.

3. Palang Tak Tertutup Sempurna

Meski ada keterlambatan informasi dan kendala teknis, Surya mengaku sempat mencoba menutup palang secara manual.

Namun, upaya itu tak membuahkan hasil karena palang tidak tertutup sempurna.

Sementara mobil sudah berada di atas rel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan