Jumat, 8 Agustus 2025

Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien

Kondisi Korban Rudapaksa Dokter Residen, Sempat Diberi Obat Bius lalu Alami Nyeri di Alat Vital

Begini kondisi wanita 21 tahun yang menjadi korban rudapaksa dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

|
Penulis: Jayanti TriUtami
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
PELAKU PENCABULAN - Pelaku pencabulan terhadap salah seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, ditampilkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Oknum dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) di salah satu universitas di Sumedang, Jabar, ditetapkan sebagai tersangka. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi berhasil menangkap PA (31), dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran (Unpad) yang merudapaksa keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. 

PA diringkus di sebuah apartemen di Bandung. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Surawan mengatakan PA sempat berupaya mengakhiri hidupnya dengan melukai tangan. 

Upaya mengakhiri hidup dilakukan PA setelah aksi bejatnya terungkap dan viral di media sosial. 

"Pelaku kami amankan di apartemennya di Bandung. Bahkan, si pelaku ternyata sempat mau bunuh diri juga dengan memotong nadi di tangannya," ungkap Surawan, dikutip dari TribunJabar.co.id, Rabu (9/4/2025). 

Korban merupakan perempuan berusia 21 tahun berinisial FH. 

Kondisi korban disebut sudah membaik, meskipun masih mengalami sedikit trauma. 

Surawan lantas menceritakan modus pelaku saat melancarkan aksinya. 

Kejadian ini berlangsung pada pertengahan Maret 2025 lalu, saat korban menunggu sang ayah yang tengah menjalani perawatan. 

Pelaku dengan tega memanfaatkan kondisi ayah korban yang tengah kritis untuk menyalurkan hawa nafsunya. 

"Korban berusia 21 tahun sedangkan pelaku 31 tahun. Awal kejadian pukul 17.00 WIB, pelaku ini mau mentransfusi darah bapak korban karena kondisinya kritis, dan si pelaku meminta anaknya saja untuk melakukan transfusi," ucap Surawan. 

Pelaku yang diketahui merupakan mahasiswa semester dua PPDS, mendekati korban dengan dalih melakukan pemeriksaan crossmatch, yakni kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi. 

Baca juga: Sosok Priguna Anugerah Pratama, Dokter Residen Rudapaksa Keluarga Pasien, Punya Kelainan Seksual

Pelaku lalu menyuntikkan cairan bening yang merupakan obat bius jenis Midazolam hingga korban tak sadarkan diri. 

Korban sadar beberapa jam setelahnya dan langsung merasakan nyeri pada bagian kemaluan. 

Wanita 21 tahun itu lantas melakukan visum dengan dokter Obstetri dan Ginekologi (Obgyn). 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan