Minggu, 28 September 2025

Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien

Korban Pencabulan Dokter PPDS Unpad Bertambah, 2 Warga Buat Laporan ke RSHS Bandung

Dokter residen anestesi bernama Priguna Anugerah (31) merudapaksa keluarga pasien di RSHS Bandung. Diduga korban pelecehan lebih dari satu orang.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Tribun Jabar/ Muhammad Nandri
DOKTER PPDS UNPAD - PA (31), seorang dokter PPDS Unpad, diduga mempunyai fantasi terhadap korban. PA meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celana. Fantasi PA itu dilakukan sebelum dia melakukan pelecehan terhadap korban di Gedung MCHC Lantai 7 RSHS Bandung pada 18 Maret 2025 pukul 01.00 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Barat masih mendalami kasus rudapaksa yang dilakukan dokter residen anestesi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung bernama Priguna Anugerah (31).

Kasus rudapaksa dialami seorang wanita saat mendampingi ayahnya yang sedang kritis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Selasa (18/3/2025) lalu.

Warga yang merasa pernah dilecehkan tersangka diminta untuk membuat laporan.

Penyidik tak menutup kemungkinan jumlah korban lebih dari satu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan, menyatakan ada kemungkinan jumlah korban lebih dari satu.

"Hasil koordinasi dengan RSHS sudah ada dua korban lagi yang akan kami lakukan pendekatan untuk pemeriksaan."

"Kami sangat terbuka bila ada korban-korban lain yang mungkin menjadi korban atau pernah hampir menjadi korban dari si pelaku, kami akan tampung. Silakan bisa datang ke Polda Jabar atau pihak rumah sakit," ujarnya, Kamis (10/4/2025).

Dua warga yang diduga menjadi korban pelecehan merupakan pasien rumah sakit.

Hasil pemeriksaan sementara, kasus pelecehan dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.

"Kami terus lakukan pendalaman terhadap para korban. Lalu, barang bukti baik dari hasil swab atau yang ditemukan di lokasi akan diuji DNA terkait sperma yang ditemukan pada alat vital korban dan alat kontrasepsi," imbuhnya.

Ayah Korban Meninggal

Baca juga: Hindari Kasus Rudapaksa Pasien Terjadi Lagi, RS Pendidikan Wajib Lakukan Tes Kejiwaan Dokter PPDS

Surawan mengatakan tersangka memanfaatkan kondisi kritis ayah korban untuk berpura-pura melakukan transfusi darah.

Surawan menambahkan kondisi korban berangsur membaik, tetapi masih mengalami trauma.

Korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Semua saudara korban perempuan dan sempat mendampingi ayah saat kritis di RSHS Bandung.

Namun, 10 hari setelah kasus rudapaksa, ayah korban dinyatakan meninggal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan