Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien
Korban Pencabulan Dokter PPDS Unpad Bertambah, 2 Warga Buat Laporan ke RSHS Bandung
Dokter residen anestesi bernama Priguna Anugerah (31) merudapaksa keluarga pasien di RSHS Bandung. Diduga korban pelecehan lebih dari satu orang.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Barat masih mendalami kasus rudapaksa yang dilakukan dokter residen anestesi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung bernama Priguna Anugerah (31).
Kasus rudapaksa dialami seorang wanita saat mendampingi ayahnya yang sedang kritis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Selasa (18/3/2025) lalu.
Warga yang merasa pernah dilecehkan tersangka diminta untuk membuat laporan.
Penyidik tak menutup kemungkinan jumlah korban lebih dari satu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan, menyatakan ada kemungkinan jumlah korban lebih dari satu.
"Hasil koordinasi dengan RSHS sudah ada dua korban lagi yang akan kami lakukan pendekatan untuk pemeriksaan."
"Kami sangat terbuka bila ada korban-korban lain yang mungkin menjadi korban atau pernah hampir menjadi korban dari si pelaku, kami akan tampung. Silakan bisa datang ke Polda Jabar atau pihak rumah sakit," ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Dua warga yang diduga menjadi korban pelecehan merupakan pasien rumah sakit.
Hasil pemeriksaan sementara, kasus pelecehan dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.
"Kami terus lakukan pendalaman terhadap para korban. Lalu, barang bukti baik dari hasil swab atau yang ditemukan di lokasi akan diuji DNA terkait sperma yang ditemukan pada alat vital korban dan alat kontrasepsi," imbuhnya.
Ayah Korban Meninggal
Baca juga: Hindari Kasus Rudapaksa Pasien Terjadi Lagi, RS Pendidikan Wajib Lakukan Tes Kejiwaan Dokter PPDS
Surawan mengatakan tersangka memanfaatkan kondisi kritis ayah korban untuk berpura-pura melakukan transfusi darah.
Surawan menambahkan kondisi korban berangsur membaik, tetapi masih mengalami trauma.
Korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Semua saudara korban perempuan dan sempat mendampingi ayah saat kritis di RSHS Bandung.
Namun, 10 hari setelah kasus rudapaksa, ayah korban dinyatakan meninggal.
Informasi tersebut dibagikan drg. Mirza melalui Instagram @drg.mirza pada Rabu (9/4/2025).
Ia mengaku mendapat pesan dari kakak korban yang menyatakan ayah meninggal pada Jumat (28/3/2025).
"Bapak sudah meninggal tanggal 28 kemarin di RSHS," tulis pesan dari kakak korban.
Baca juga: DPR Desak Proses Hukum Maksimal bagi Dokter PPDS Pelaku Kekerasan Seksual di RSHS Bandung
Diduga Kelainan Seksual
Korban yang sedang menjaga ayahnya diminta tersangka melakukan transfusi darah.
Korban diajak ke sebuah ruangan di lantai tujuh dan diminta mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau.
Di sana tersangka menyuntikkan bius dan melakukan rudapaksa.
Kombes Pol. Surawan menyatakan tersangka memiliki kelainan seksual.
“Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual,” ungkapnya, Rabu (9/4/2025).
Penyidik perlu melakukan pemeriksaan psikologi forensik untuk mengungkap jenis kelainan seksual yang dialami tersangka.
"Begitu juga dengan hasil pemeriksaan dari pelaku ini nanti kita akan diperkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan," imbuhnya.
Baca juga: Tidak Wajar, Perilaku Seksual Menyimpang Priguna Anugerah Dokter Residen Unpad Diungkap Psikolog
Tersangka yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut telah menikah.
Ia tinggal di sebuah apartemen di Bandung selama menjadi mahasiswa Unpad.
Dirut RSHS Bandung, Rachim Dinata, mengatakan tersangka sudah diberhentikan dari pegawai RSHS.
"Orangnya sudah dikembalikan ke fakultas dan kasusnya sudah ditangani polisi. Mereka ini kan titipan belajar di sini. Pelaku kalau tak salah residen semester 2. Kejadian sekitar sebelum puasa," terangnya.
Ia menambahkan tersangka dapat melakukan pembiusan karena mempelajari anestesi.
"Korban sudah mendapatkan pendampingan dari unit PPA Polda Jabar. Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar. Kami juga berkomitmen melindungi privasi korban dan keluarga," tegasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Sebut Dokter yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Miliki Kelainan, Diduga Ada Korban Lain
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Muhammad Nandri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.