Kamis, 11 September 2025

Tangis Siswi SMP Ceritakan Dirudapaksa 16 Pria di Maluku Utara, Dinodai Sejak Kelas 1 SD

Seorang siswi SMP di  Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, sebut saja Bunga (15) menangis ceritakan sudah dirudapaksa 16 pria.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
The Week
ILUSTRASI KORBAN RUDAPAKSA - Seorang siswi SMP di Halmahera Selatan, Maluku Utara, mengaku sudah dirudapaksa oleh 16 pria dewasa. Para terduga pelaku sudah diperiksa polisi pada Rabu (9/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SMP di  Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, sebut saja Bunga (15) menangis ceritakan sudah dirudapaksa 16 pria.

Bunga mengaku aksi rudapaksa tersebut berlangsung sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar (SD).

Ia menyebut pelaku pertama bekerja sebagai tukang ojek bernama Hamza Ali (50).

Modus pelaku memberikan uang Rp50 ribu dan meminta Bunga agar tidak melapor ke orang tuanya.

Hamza disebutkan berkali-kali merudapaksa Bunga.

"Kalau Om Ojek itu ulang-ulang, itu saya masih SD. Lain kali dibuat di rumah dan di kebun. Tapi paling banyak di kebun," kata korban, dikutip dari TribunTernate.com, Kamis (10/4/2025).

Bunga melanjutkan ceritanya, ia juga mengaku dirudapaksa oleh sejumlah pria dewasa lainnya.

Bahkan, ada yang berprofesi sebagai guru hingga kepala sekolah.

Baca juga: dr Tirta soal Dokter Residen Rudapaksa Anak Pasien: Kisah Paling Memalukan Sepanjang Sejarah PPDS

Menurut cerita Bunga, ia pernah dirudapaksa sejumlah pria pada 2024.

Modus pelaku sama memberi uang agar Bunga tutup mulut.

"Mereka mabuk. Itu kejadian 2024, saya dapat kasih doi (uang) Rp100 ribu," ungkap Bunga.

Bunga mengaku aksi bejat pelaku berakhir pada tanggal 18 Februari 2025.

Ia tidak bisa berbuat banyak karena diancam dipermalukan oleh para pelaku.

"Terakhir itu tanggal 18 Februari 2025 (saya dirudapaksa), itu Om Yeni. Tapi kalau nama-nama yang saya bilang itu mereka juga."

"Saya dapat kasih doi (uang) dan diancam. Kalau saya buka (suara), itu mereka lapor dan permalukan saya," tutur korban.

Pada akhirnya, Bunga memberanikan diri melaporkan kejadian pilu kepada orang tuanya.

Sang ayah yang tidak terima melaporkan 16 orang ke polisi.

"Anak saya ini masih sekolah, anak yang penurut terhadap orang tua. Saya tidak terima, jadi para pelaku harus diproses," ujarnya kepada Tribunternate.com.

Adapun identitas terduga pelaku masing-masing bernama Hamza Ali (50), Yeni Arif alias Noris (62), Rizal, Ai, Alwi (62), Rahman Zen alias Cemen, Fardi, Rifai, Fahmi, Mustafa alias Tafa, Iksan, Muhammad Dong, Rusli Sangaji alias Loka, Cecen, Said Usman alias Sahbandar, dan Jakmal Bilatu alias Ade. 

Baca juga: Video 5 Detik Jadi Bukti Kuat Kelasi Satu J Diduga Rudapaksa Juwita, Pengacara Korban Ungkap Isinya

Langkah polisi

KASUS RUDAPAKSA - Kasi Humas Polres Halmahera Selatan, Maluku Utara, AKP Sunadi Sugiono. Ia mengatakan pada Rabu (9/4/2025) hari ini, 16 terduga pelaku rudapaksa diperiksa.
KASUS RUDAPAKSA - Kasi Humas Polres Halmahera Selatan, Maluku Utara, AKP Sunadi Sugiono. Ia mengatakan pada Rabu (9/4/2025) hari ini, 16 terduga pelaku rudapaksa diperiksa. (TribunTernate.com/Nurhidayat Hi Gani)

Kasi Humas Polres Halmahera Selatan, AKP Sunadi Sugiono membenarkan telah menerima laporan dari korban.

Pihaknya langsung melakukan pemeriksaan maraton kepada 16 saksi.

"Ada 16 orang yang diperiksa hari ini. Jadi ini pemeriksaan sebagai saksi, kata Sunadi, dikutip dari TribunTernate.com.

Polisi tidak menutup kemungkinan akan menambah jumlah saksi yang dimintai keterangan.

Sunadi memastikan pihaknya mengusut kasus rudapaksa yang menimpa Bunga.

"Kalau sudah digelar, kami akan sampaikan lagi. Intinya sementara masih berproses, penyidik masih melakukan penyelidikan," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul BREAKING NEWS: Siswi SMP di Halmahera Selatan Dirudapaksa Hingga Hamil, Pelaku Diduga 16 Orang

(Tribunnews.com/Endra)(TribunTernate.com/Nurhidayat Hi Gani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan