Jumat, 8 Agustus 2025

Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien

Tidak Wajar, Perilaku Seksual Menyimpang Priguna Anugerah Dokter Residen Unpad Diungkap Psikolog

Psikolog mengungkap bahwa Priguna Anugerah Pratama, dokter residen Unpad yang memperkosa anak pasien, ternyata punya perilaku seksual menyimpang.

Penulis: Rakli Almughni
Tribun Jabar/ Muhammad Nandri
PERILAKU SEKSUAL MENYIMPANG - Priguna Anugerah, dokter PPDS Unpad, diduga mempunyai fantasi terhadap korban, yakni FA, yang ia perkosa di rumah sakit. Priguna meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celana. Fantasi PA itu dilakukan sebelum dia melakukan pelecehan terhadap korban di Gedung MCHC Lantai 7 RSHS Bandung pada 18 Maret 2025 pukul 01.00 WIB. 

"Ketika ditangkap oleh Polda pun masih dalam pengaruh obat-obatan dan di sel tahanan sekarang hanya tidur karena badannya lemas," imbuhnya.

Ketika dihadirkan dalam jumpa pers di Polda Jabar, Priguna tampak lesu dan terus menunduk di depan awak media.

Tak sepatah katapun diucap Priguna terlebih saat dicecar wartawan.

Kronologi Priguna rudapaksa anak pasien

Priguna Anugerah diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap keluarga pasien yang sedang menjaga ayahnya di RSHS Bandung.

Modus Priguna Anugerah adalah memberikan obat bius yang membuat korban tidak sadarkan diri dengan dalih cek darah.

Pelaku memanfaatkan kondisi kritis ayah korban dengan dalih akan melakukan transfusi darah.

"Pelaku ini mau mentransfusi darah bapak korban karena kondisinya kritis, dan si pelaku meminta anaknya saja untuk melakukan transfusi," ujar Kombes Pol Surawan, Rabu (9/4/2025).

Baca juga: Akibat STR Dokter Dicabut, Habis Karier Priguna Tak Bisa Praktik Selamanya, Tambah 12 Tahun Penjara

Memanfaatkan ketidaktahuan korban, pelaku memberikan obat berupa midazolam hingga korban tidak sadarkan diri.

Obat tersebut diberikan dengan cara disuntikkan.

Pelaku menghubungkan jarum itu ke selang infus dan pelaku menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut. 

Beberapa menit kemudian, setelah mendapat suntikan obat dari Priguna, korban merasakan pusing. 

Setelah diberikan obat itu atau 4 – 5 jam, korban sadar dan merasakan sakit pada area organ intim.

"Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS. Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku, dan selepas siuman korban merasakan sakit pada bagian tertentu," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, dalam konferensi pers di Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu.

Kronologis atau detik-detik menjelang Priguna pelaku perdaya korban terungkap.

Pelaku meminta korban tidak ditemani adiknya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan