Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien
Dokter PPDS Unpad Gunakan Modus Sama kepada 2 Korban Lain, Berdalih Uji Alergi terhadap Obat Bius
Ada dua korban lagi dari dokter residen, yang berusia 21 tahun dan 31 tahun, yang sudah dilakukan pemeriksaan dan disebut bermodus sama.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Febri Prasetyo
"Si pelaku memang sudah menyadari jika dia mempunyai sensasi berbeda, yakni suka dengan orang yang pingsan."
"Bahkan, dia mengaku sempat konsultasi ke psikologi. Jadi, dia menyadari kelainan itu. Kalau keseharian dan pergaulannya normal," ungkapnya di Polda Jabar, Kamis (10/4/2025), seperti diberitakan TribunJabar.id.
Modus Cek Darah
Pelecehan seksual kepada keluarga pasien terjadi pada pertengahan Maret 2025 di area rumah sakit.
Pelaku yang merupakan seorang dokter berdalih melakukan pengecekan darah ke anak pasien, FH.
Pelaku mendekati korban dengan dalih melakukan pemeriksaan crossmatch, yakni kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi.
Ketika itu, pelaku meminta korban untuk tidak ditemani adiknya.
"Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS."
"Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku, dan selepas siuman korban merasakan sakit pada bagian tertentu," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, dalam konferensi pers di Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu (9/4/2025), dilansir TribunJabar.id.
"Sesampainya di Gedung MCHC, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celananya."
"Lalu, pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali," papar Hendra.
Baca juga: Motif Dokter PPDS RSHS Perkosa Anak Pasien, Punya Fantasi Seksual Hubungan Intim dengan yang Pingsan

Dalam aksinya, pelaku menghubungkan jarum ke selang infus dan menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut.
Beberapa menit kemudian, korban merasakan pusing hingga tak sadarkan diri.
"Setelah sadar si korban diminta mengganti pakaiannya lagi."
"Lalu, setelah kembali ke ruang IGD, korban baru sadar bahwa saat itu pukul 04.00 WIB."
"Korban pun bercerita ke ibunya bahwa pelaku mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tak sadar, serta ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," terang Hendra.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.