Kelompok Bersenjata di Papua
12 dari 14 Jasad Korban Pembantaian KKB di Yahukimo Teridentifikasi, Diduga Masih Ada 2 Korban Lain
14 jenazah pendulang emas korban pembantaian KKB di Kabupaten Yahukimo berhasil dievakuasi. Diduga masih ada 2 korban lainnya belum ditemukan.
Penulis:
Dewi Agustina
Beberapa hari kemudian TPNPB OPM kembali mengeklaim telah membunuh lima penambang emas di Kali Kabur, Korowai, wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca juga: OPM Klaim Eksekusi Mati 11 Pendulang Emas di Yahukimo Papua Pegunungan 3 Hari Berturut-turut
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom dalam keterangan tertulis kepada Tribun-Papua.com, Kamis (10/4/2025) menyebut Yosua Sobolim dan Kempes Matuan, dua pimpinan TPNPB-OPM wilayah Yahukimo, memimpin langsung operasi pembantaian para pekerja tambang di Kali Kabur.
Namun identitas kelima korban tidak disebutkan.
Berdasarkan klaim dari TPNPB ini, maka total pendulang emas yang meregang nyawa akibat pembantaian KKB berjumlah 16 orang.
Sementara jenazah yang sudah berhasil dievakuasi total 14 orang.
Dengan demikian diduga masih ada 2 korban lagi yang belum ditemukan.
"Kami yakin bahwa serangan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata yang beroperasi di wilayah Yahukimo," tegasnya.
Jumlah Personel Ditambah Menjadi 500 Orang
Jumlah personel yang dikerahkan untuk proses evakuasi korban pembantaian KKB ditambah dari 307 menjadi 500 orang.
Faisal Ramadhani menjelaskan medan yang sulit dan cuaca buruk menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.
"Proses evakuasi jenazah ini sangat sulit, untuk mencapai lokasi saja membutuhkan upaya luar biasa, karena medan yang sulit dijangkau dan kondisi hujan di tengah sungai," jelasnya.
Operasi ini melibatkan personel dari berbagai satuan, termasuk 130 personel dari operasi Damai Cartens.
Brigjen Pol Faisal Ramadhani menambahkan anggota yang telah bertugas sebelumnya digantikan dengan personel baru untuk memastikan kelancaran operasi.
"Jadi anggota yang sudah bekerja kami tarik dan kami gantikan dengan anggota baru totalnya sekarang sudah ada 500 personel," pungkasnya.
Proses evakuasi dilakukan di berbagai titik yang tersebar luas dengan prioritas untuk menyelamatkan korban selamat dan mengevakuasi jenazah.
"Langkah ini diambil untuk mempercepat proses dan memberikan kepastian kepada keluarga korban,"ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.