Kamis, 2 Oktober 2025

Dokter yang Diduga Cabuli Pasien di Malang Dinonaktifkan, jika Terbukti Salah Akan Diberhentikan

AY, dokter yang diduga mencabuli pasien berinsial QAR (31) dinonaktifkan oleh Persada Hospital, Malang, Jawa Timur.

Warta Kota via Tribunnews
ILUSTRASI PELECEHAN SEKSUAL - AY, dokter yang diduga mencabuli pasien berinsial QAR (31), dinonaktifkan oleh Persada Hospital, Malang, Jawa Timur, selama proses persidangan etik dan disiplin yang dijalaninya. Pihak RS menyatakan penyelidikan internal terkait kasus ini masih berjalan. 

TRIBUNNEWS.COM - AY, dokter yang diduga mencabuli pasien berinsial QAR (31), telah dinonaktifkan oleh Persada Hospital, Malang, Jawa Timur, selama proses persidangan etik dan disiplin yang dijalaninya.

Adapun pihak Persada Hospital menyatakan penyelidikan internal terkait kasus ini masih berjalan.

Dokter Forensik dan Medikolegal, dr. Galih Endradita, Sp.FM, FISQua, yang juga sekaligus Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi Persada Hospital Malang, mengatakan AY telah menjalani sidang kode etik dan disiplin di tingkat internal rumah sakit.

"Dari keterangan yang bersangkutan (dokter AY), bahwa ia telah melakukan pemeriksaan ke pasien (terduga korban QAR) sesuai dengan standar medis." 

"Namun, keterangan tersebut masih akan kami pastikan dan kami lakukan pendetailan lagi," jelasnya dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Persada Hospital, Jumat (18/4/2025), dilansir Surya Malang.

Berdasarkan hasil penyelidikan internal, diketahui QAR menjalani perawatan di Persada Hospital pada September 2022.

Namun, sampai dua tahun berselang, pihak rumah sakit sama sekali tidak menerima laporan komplain atau keluhan dari terduga korban. 

"Kami baru tahunya di tahun ini dan itu pun diinformasikan dari media."

"Karena selama ini, kami tidak menerima laporan komplain atau keluhan apapun dari pasien tersebut," ucap Galih.

Guna mendalami kasus ini, Persada Hospital akan berkomunikasi dengan terduga korban.

Pasalnya, sejauh ini pihak rumah sakit baru mendengar atau memperoleh informasi kronologi korban dari postingan media sosial.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter Terjadi di Malang, Ini Tindakan Tegas Kemenkes

"Kami akan berkomunikasi untuk mendapatkan informasi langsung dari pasien tersebut, karena harus cover both side." 

"Barulah dari situ diambil sikap final dan diambil suatu keputusan," ungka Galih.

Sementara itu, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S. Si., MMRS, menyayangkan adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh AY terhadap pasien.

"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan adanya tuduhan tersebut," tutur Sylvia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved