Jumat, 3 Oktober 2025

Wamenaker Immanuel Ebenezer Geram, Sebut Jan Hwa Diana Tak Kooperatif Soal Penahanan Ijazah

Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer tampak geram setelah ia bersama dengan Wawali Surabaya tidak mendapat sambutan baik oleh Jan Hwa Diana.

Penulis: David AdiAdi
Editor: Bobby Wiratama
Surya.co.id/Nuraini Faiq
PENAHANAN IJAZAH KARYAWAN - Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer yang didampingi oleh Wawali Surabaya Armuji dan stakeholder terkait saat mendatangi perusahaan UD Sentoso Seal milik Jan Hwa Diana di Margomulyo, Surabaya, Kamis (17/4/2025). Wamenaker merasa kecewa terhadap sikap Diana yang tak mau kooperatif. 

TRIBUNNEWS.COM – Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer turut menyoroti kasus penahanan ijazah karyawan yang dilakukan oleh pemilik usaha UD Sentoso Seal, Jan Hwa Diana.

Bahkan, saat melakukan kunjungan ke perusahaan yang berlokasi di Margomulyo Surabaya itu, ia tak mendapat sambutan yang baik.

Akibatnya Immanuel murka dan menyebut bahwa perusahaan penyedia spare part kendaraan milik Diana itu biadab.

"Jawabannya biadab. Ini republik diajari norma, dilindungi terkait agama. Siapa pun karyawan mau ke masjid, gereja, pura, wihara kuil. Semua dilindungi UU. Kalau mereka melanggar, tau sendiri ada konsekuensi," kata Immanuel kepada awak media, Kamis (17/4/2025).

Ungkapan wamenaker itu muncul setelah ditanya media terkait sejumlah dugaan pelanggaran lain selain penahanan ijazah.

Mulai dari pemotongan gaji, melarang karyawan salat Jumat, menebus ijazah, dan gaji tak seusai UMKM.

Immanuel yang didampingi oleh Wakil Walikota Surabaya Armuji dan Kapolrestabes Surabaya juga menyoroti sikap Jan Hwa Diana yang tidak mau kooperatif.

Baca juga: Disnakertrans Jatim akan Dalami Kasus Penahanan Ijazah Karyawan yang Dilakukan Jan Hwa Diana

Begitu tiba di depan gerbang UD Sentoso Seal, tak tampak owner perusahaan distributor onderdil kendaraan itu menyambut. Bahkan sekelas Wakil Menteri pun tak dihargai.

Mulai datang sampai diskusi di dalam kantor. Diana menjawab tak tahu menahu soal ijazah.

"Negara tidak dihargai. Saya juga tidak dihargai. Saya pikir hanya Wawali Surabaya yang tidak dihargai," kata Immanuel dengan nada kesal.

Kronologi Perseteruan

Sebagaimana diketahui, Wakil Walikota Surabaya Armuji dilaporkan oleh seorang pengusaha bernama Jan Hwa Diana yang berada di Margomulyo, Surabaya Barat, terkait UU Informasi Traksaksi Elektronik (ITE). 

Laporan ini terjadi setelah Cak Ji (sapaan akrab Armuji) menindaklanjuti aduan warga Surabaya yang ijazahnya ditahan oleh perusahaan UD Sentoso Seal.

Usai mendapat laporan tersebut, Cak Ji langsung mendatangi perusahaan tersebut.

"Saya datang baik-baik, saya tok-tok (gerbangnya), saya telepon, mereka tidak mau bukakan pintu. Anak buah saya, saya suruh telepon dan di-speaker (pengeras suara) agar tahu," jelasnya.

Sesampainya di lokasi tersebut, Cak Ji justru mendapat omelan dari Jan Hwa Diana dan menuduh wakil walikota Surabaya itu seorang penipu.

"Dia menuduh saya seorang penipu, saya ngomong, saya itu datang dengan baik-baik, tolong dibukakan pintunya, kita bicara di dalam. Dia tidak mau, ngomel dan macam-macam," sambungnya.

Cak Ji menyebut, perusahaan itu telah menahan ijazah karyawan tanpa alasan jelas. 

Hal itu, dianggap melanggar hak dasar tenaga kerja. 

Apalagi dalam konteks pendidikan, yang saat ini sedang digencarkan pemerintah sebagai bagian dari program pemutusan mata rantai kemiskinan.

“Wong sekolah saja sekarang gratis, masa anak ini sudah kerja mau keluar tapi ijazahnya ditahan? Itu ijazah SMA yang ditempuh 3 tahun. Hak hidupnya dipersulit,” tegas Cak Ji.

Tempuh Jalur Damai

Usai perseteruan itu viral di media sosial, Jan Hwa Diana memutuskan untuk meminta maaf dan bertemu dengan Armuji.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Wakil Walikota Surabaya pada Senin (14/4/2025), Diana telah meminta maaf dan akan mencabut laporan terhadap Cak Ji ke Polda Jatim.

"Tadi saya bertemu Cak Ji langsung. Setelah ini, saya akan mencabut laporan di Polda Jatim," kata Diana, ditemui seusai pertemuan dengan Cak Ji.

Diana mengatakan bahwa pertemuan dengan Cak Ji berjalan lancar. 

Bahkan, ia pun mengakui Wakil Walikota Surabaya itu merupakan sosok yang baik. 

“Cak Ji sangat baik dan perhatian terhadap masyarakat Surabaya,” jelasnya.

Sementara itu, Cak Ji menceritakan isi pertemuannya dengan Diana. Hasilnya mereka menyudahi persoalan. 

"Mungkin Ibu Diana sadar sehingga minta maaf dan mencabut laporan," kata Cak Ji.

Baca juga: Nasib Jan Hwa Diana seusai Laporkan Cak Ji, Gudang Perusahaan Didemo hingga Dilaporkan Karyawan

Apalagi dalam pertemuan itu ada barisan lawyer hingga pakar hukum di bidang ITE. 

Cak Ji menyebut, ada pakar ahli UU ITE Prof Salahudin. 

Bagi Cak Ji, Diana yang mencabut laporan juga bagian dari hak dia.

"Diana juga minta maaf dan mencabut laporan. Sebagai manusia dan umat muslim, saya memaafkan. Tapi saya minta ojo dibaleni maneh (jangan diulang lagi)," tandas Cak Ji.

Cak Ji kecewa, karena saat didatangi ke pabrik tidak disambut dengan baik. 

"Kalau diceluk ojo angel (jika dipanggil jangan dipersulit). Apalagi jika yang memanggil instansi pemerintah, termasuk Dinas Tenaga Kerja. Semua perusahaan harus taat aturan. Jangan ada penahanan ijazah, dan berikan hak-hak karyawan," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Detik-detik Wamenaker Murka Hingga Sebut Perusahaan Jan Hwa Diana di Margomulyo Surabaya Biadab

 

(Tribunnews.com/David Adi) (Surya.co.id/Nuraini Faiq)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved