RH Dalang Pembakaran KPU Buru, Motif Hilangkan Jejak Dana Pilkada Rp 33 M, Ini Peran Sang Bendahara

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Setelah hampir dua bulan, penyebab kebakaran Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buru, Provinsi Maluku akhirnya terungkap.

Kantor KPU Buru ternyata sengaja dibakar.

Baca juga: Polisi Selidiki Pelaku Pembakaran Rumah Kosong di Puncak Jaya Papua

Dalangnya bukan orang luar melainkan RH (48), perempuan yang menjabat sebagai bendahara KPU Kabupaten Buru.

Dari hasil penyelidikan polisi terungkap RH merancang sendiri aksi pembakaran kantor tempatnya bekerja itu.

Motifnya untuk menghilangkan jejak anggaran Pilkada senilai Rp 33 miliar.

Dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (19/4/2025), Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang mengungkap, RH merancang pembakaran itu demi menghindari pemeriksaan dari KPU RI.

"Motifnya adalah untuk menghindari pemeriksaan penggunaan anggaran Pilkada 2024. Tujuannya menghilangkan dokumen-dokumen pertanggungjawaban," kata Kapolres dikutip dari TribunAmbon.com.

RH ternyata tidak sendiri.

Ia menggandeng dua mantan penyelenggara pemilu tingkat kecamatan, yakni SB (45) dan AT (42). 

Kedua orang ini dikenal RH sejak lama.

Menurut polisi, mereka bersedia membantu tanpa imbalan uang, karena merasa berutang budi.

Baca juga: Motif Pembakaran Warung Nasi Balap di Bantul, Pelaku Sakit Hati Pacarnya Dikeluarkan dari Pekerjaan

Peran RH Merancang Aksi Pembakaran?

RH berperan menyiapkan logistik pembakaran seperti minyak tanah dan bensin, serta mengatur akses masuk ke dalam kantor KPU. 

SB kemudian membawa empat jeriken berisi bahan bakar dan menyerahkannya kepada AT, eksekutor utama.

AT masuk lewat jendela belakang yang sudah dibuka sebelumnya. 

Ia lalu menyiram lantai dan plafon dengan bensin dan minyak tanah.

Lalu membakar seluruh bagian yang telah dirancang untuk hangus terbakar.

Aksi itu berhasil membakar sebagian besar kantor, termasuk ruang rapat dan arsip, sebelum akhirnya api berhasil dipadamkan. 

Akhirnya RH tak bisa lagi mengelak dari penyelidikan.

Terancam 12 Tahun Penjara

Kini, ketiga pelaku, RH, SB, dan AT resmi ditahan dan dijerat dengan Pasal 187 ayat (1) junto Pasal 55 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Polisi juga masih mendalami apakah ada aktor lain di balik upaya penghilangan bukti ini.

Sebelumnya Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buru kebakaran pada Jumat (28/2/2025) dini hari. 

Kasi Humas Polres Buru, Aipda M.Y.S. Djamaluddin, menjelaskan api berasal dari salah satu ruangan di dalam kantor KPU.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIT ini menghanguskan beberapa ruangan di kantor KPU. 

Beruntung api berhasil dipadamkan pukul 05.15 WIT.

"Pada hari Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 02.00 WIT telah terjadi kebakaran kantor KPU Kabupaten Buru. Kebakaran berasal dari salah satu ruangan yang berada di kantor KPU," ujarnya.

Akibat kebakaran ini, beberapa ruangan di kantor KPU mengalami kerusakan parah. 

Namun, Aipda Djmaluddin memastikan bahwa surat suara untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan surat perhitungan ulang aman karena disimpan di gudang KPU yang terpisah dari kantor utama.

Gudang tersebut juga telah diamankan oleh personel Polres Buru sejak tanggal 24 Februari 2025.

"Dipastikan surat suara PSU dan surat perhitungan ulang aman karena berada di gudang KPU yang terpisah dari kantor KPU, dan gudang tersebut sudah dilakukan pengamanan oleh personel Polres Buru semenjak tanggal 24 Februari 2025," tegasnya.

Sumber: (TribunAmbon.com/Jenderal Louis MR)

Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Siapa RH, Bendahara KPU Buru yang Jadi Dalang Pembakaran Kantor? Ini Motif dan Perannya