Senin, 1 September 2025

Dokter Konsulen yang Tendang Alat Vital PPDS RS Palembang Dikenal Temperamental, Punya Catatan Buruk

Pihak RSUP Mohammad Hoesin Palembang mengungkap, Dokter Konsulen yang tendang alat vital PPDS memang dikenal tempramental dan punya catatan buruk.

Tribun Sumsel/Rachmad Kurniawan
KONFERENSI PERS -- Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, dr. Siti Khalimah Sp.KJ MARS (tengah kanan) didampingi ⁠Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian RSMH, dr Triana Puspita Dewi, Kepala Satuan Pengawas Internal RSMH, Wijaya S.Pd dan ⁠Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Prof Dr dr Irfanuddin saat menjelaskan tentang update kasus kekerasan yang dilakukan oknum dokter konsulen, Rabu (23/4/2025). Dokter YS oknum Konsulen yang melakukan kekerasan dinonaktifkan. Ternyata, pelaku memang sudah memiliki rekam jejak buruk sejak tahun 2019 lalu seperti berkata kasar hingga suka melakukan bullying. 

"Beberapa perawat juga sering dimarahi karena beliau tidak sabar. Perilakunya yang mudah marah menyebabkan PPDS yang bekerja dengan konsulen tersebut tertekan."

"Kejadian baru, konsulen tersebut melakukan kekerasan fisik ke PPDS di ruang ICU. Ini terjadi karena beliau marah, kurang puas dengan apa yang dikerjakan PPDS," terang Siti.

Baca juga: Kemenkes Dalami Kasus Kekerasan Terhadap Dokter PPDS Unsri di Palembang

Langkah Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) buka suara terkait, adanya kasus dugaan kekerasan yang dialami seorang dokter Pendidikan Program Dokter Spesialis Universitas Sriwijaya (PPDS) Palembang.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman mengungkap pihaknya telah menerima laporan tindakan kekerasan tersebut.

"Iya, kasus tersebut sudah kami terima laporannya," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, kepada wartawan Senin (21/4/2025).

Namun pihaknya masih mendalami dan memastikan laporan tersebut.

Baca juga: Dokter PPDS Unsri Ditendang Testisnya hingga Pendarahan oleh Konsulen, Diduga Terjadi di Palembang

"Untuk kronologinya masih kami dalami. Karena info ini beredar dan viral, kami pastikan dulu," lanjut dia.

Sebelumnya, viral di media sosial terkait kasus dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh seorang peserta PPDS anestesi Universitas Sriwijaya.

Dalam informasi yang beredar, pelaku kekerasan disebut-sebut merupakan konsulen dari korban.

Isu kekerasan tersebut diposting oleh akun Instagram @ppdsgramm yang memperlihatkan pesan dari seseorang yang memberitahu tentang peristiwa tersebut.

Pesan DM Instagram yang diposting itu menyebutkan bahwa korban sampai dirawat di IGD karena area testisnya mengalami hematom (pendarahan), dan hal tersebut sudah dikonfirmasi dengan USG testis.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Falza Fuadina/Rina Ayu Panca Rini)(Kompas.com/Aji YK Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan