Hari Kesiapsiagaan Bencana Diperingati di NTB, Masyarakat Diingatkan Pentingnya Mitigasi Sejak Dini
Tahun ini, HKB 2025 mengusung tema “Siap untuk Selamat” yang menggambarkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sejak dini.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati di Nusa Tenggara Barat.
Tahun ini, HKB 2025 mengusung tema “Siap untuk Selamat” yang menggambarkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sejak dini.
Human Initiative (HI) turut berpartisipasi dalam peringatan ini. Publik diminta memiliki kemampuan mitigasi bencana sejak dini.
Sebagai bagian dari komitmennya dalam aksi kemanusiaan, HI mengirimkan kendaraan khusus HI-MATE (Human Initiative Mobile for Assistance and Emergency)—sebuah mobil kemanusiaan yang dapat berfungsi sebagai dapur air dan pusat bantuan darurat.
Rombongan HI yang membawa HI-MATE menempuh perjalanan jauh dan tiba di lokasi kegiatan di NTB.
Salah satu momen berkesan datang dari Indah, seorang siswi SMA 6 Mataram yang aktif dalam kesenian gendang belek sejak SMP.
Saat mengunjungi booth HI, Indah terkesan melihat dapur air dari HI-MATE.
“Dapur air keren, aku nggak pernah lihat sebelumnya. Terus, kopi Solusinya juga enak. Sukses terus ya!” kata Indah melalui keterangan tertulis, Rabu (30/4/2025).
Selain itu, 100 anak dari tingkat PAUD hingga TK ikut memeriahkan perayaan HKB kali ini dengan lomba mewarnai.
Lomba ini tidak hanya berisi aktivitas menggambar dan mewarnai.
Anak-anak juga ikut mempraktikkan gerakan penyelamatan diri saat gempa, seperti bersembunyi di bawah meja. Harapannya, anak-anak sejak dini paham dan siap jika terjadi bencana.
Mobil HI-MATE juga mendapat kunjungan dari Sinta Agathia, Kepala Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB. Ia mengapresiasi upaya Human Initiative dan para donatur.
“Kualitas produknya bagus sekali, dan rasa kopinya benar-benar enak. Terima kasih HI sudah membantu masyarakat di NTB,” ujar Sinta.
Kegiatan kemudian berlanjut dengan aksi penanaman pohon di tepi Pantai Liong Laok, NTB, sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi bencana.
Penanaman ini menjadi simbol perlindungan lingkungan dan penguatan ketahanan alam.
Pemukulan lonceng siaga sebagai simbol kewaspadaan menghadapi bencana menjadi puncak acara HKB 2025.
Tahun ini menjadi momen bersejarah karena diselenggarakan simulasi penanggulangan bencana serentak di wilayah Indonesia Timur, Tengah, dan Barat.
Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor dunia dengan melibatkan lebih dari 6.000 sekolah dan 1,2 juta peserta dari seluruh Indonesia.
Acara ditutup dengan showcase aksi kemanusiaan yang telah membantu memberdayakan penyintas bencana.
Baca juga: Gempa M 4,8 Guncang Sumbawa NTB, BMKG: Terasa di 3 Wilayah
Turut hadir Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yang mengunjungi booth HI dan mengapresiasi produk-produk hasil karya para penyintas gempa Lombok.
Pengakuan Ayah Brigadir Esco soal Kejanggalan Kematian Anaknya di Lombok: Ada Organ Tubuh Hilang |
![]() |
---|
Imam Hidayat Bunuh Pacar di Lombok Barat karena Cemburu, Jasad Dicor di Sumur Rumah |
![]() |
---|
Kesaksian Keluarga Wanita Dicor di Lombok Barat, Pelaku Kirim Pesan Palsu Tutupi Kematian Korban |
![]() |
---|
Polda NTB Ungkap Luka di Tubuh Brigadir Esco, Keluarga Yakin Bukan Akhiri Hidup |
![]() |
---|
3 Fakta Brigadir Esco Ditemukan Meninggal di Lombok Barat: Dikenal Tertutup dan Istrinya Polwan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.