Semangat Murid SDN 1 Bedono Pakai Kelas Baru usai 2 Bulan Sekolah di Kolong Gedung imbas Proyek Tol
Kebahagiaan murid SDN 1 Bedono pakai kelas baru usai terpaksa sekolah di kolong gedung imbas pembangunan Tol Semarang-Demak selama 2 bulan terakhir.
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bedono di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah akhirnya bisa kembali belajar dengan nyaman.
Pasalnya, mereka terpaksa bersekolah di kolong bangunan selama dua bulan terakhir lantaran gedung sekolah lama terdampak pembangunan proyek Tol Semarang-Demak.
Sebelumnya, mereka menjalani kegiatan belajar mengajar dengan kondisi tak layak.
Hanya ada satu meja dan kursi untuk ditempati guru, sedangkan muridnya duduk berjejer beralaskan tikar.
Sebuah papan tulis hanya disandarkan pada tiang kolong gedung dan disangga beberapa bangku agar tetap berdiri tegak.
Bangunan itu merupakan gedung baru SDN 1 Bedono yang sudah selesai dibuat.
Sementara, kolong tersebut akan difungsikan sebagai tempat parkir gedung baru SDN 1 Bedono.
Diberitakan Kompas.com, para siswa terpaksa bersekolah di kolong bangunan lantaran pihak sekolah belum menerima kunci gedung baru sekolah tersebut.
Padahal gedung baru itu sudah selesai dibangun sejak Maret 2025.
Sementara, bangunan lama SDN 1 Bedono terdampak proyek Tol Semarang-Demak sehingga dibangun gedung pengganti.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala SDN 1 Bedono, Suryadi.
Namun, dia tidak bisa merinci penyebab kunci tak kunjung diterima pihak sekolah dan hanya menyebut ada masalah administrasi.
"Mohon maaf karena ini saya tidak berani menjawab ya, itu katanya proses administrasi yang cukup membutuhkan waktu," kata Suryadi, Selasa (6/5/2025).
Baca juga: Sosok Agus Guru Honorer di Pelosok Banyuwangi Rela Jemput Murid agar Sekolah, Ajak Siswa Berdialog
Kini, semangat para siswa SDN 1 Bedono kembali membuncah saat menempati kelas baru.
Mereka senang bisa kembali bersekolah dengan kondisi gedung yang layak pakai setelah berjibaku dengan deru debu dan angin di kolong bangunan.
Kebahagiaan ini terpancar dari wajah Ahmad Ubaidilah Ibnukarim.
Murid kelas 5 SD yang akrab disapa Ibnu itu mengaku sangat bersemangat ketika menuju sekolah.
Ibnu mengaku berangkat lebih pagi untuk membantu memindahkan bangku dan meja ke ruang kelas barunya.
“Senang kalau bisa belajar di kelas baru,” ujar Ibnu pada Rabu (7/5/2025), dikutip dari TribunJateng.com.
“Kalau di bawah kolong nggak enak, panas terus, bikin batuk juga," sambungnya.
Baca juga: Potret 2 Siswa SMP di Purwakarta saat Jalani Ujian Akhir Sekolah di Barak Militer
Sambil mengenang, Ibnu menceritakan keluh kesahnya ketika terpaksa belajar di kolong gedung.
Dia mengaku sulit berkonsentrasi karena tidak nyaman duduk bersila beralas tikar di atas tanah yang tak rata, dipenuhi pasir dan kerikil.
Terlebih saat angin laut berembus kencang, debu dan pasir turut menyibak lembar-lembar buku.
“Setiap hari di bawah terus, nggak bisa konsentrasi karena banyak debu,” kenang Ibnu.
Kini murid periang itu tengah bersiap mengikuti lomba pantomim bersama satu teman sekelasnya untuk mewakili SDN 1 Bedono.
Berlatih di kelas barunya, Ibnu mengaku lebih leluasa bergerak saat berlatih karena tak perlu khawatir lagi dengan debu yang mengganggu.
“Kalau di bawah kolong, susah. Nggak bisa gerak bebas, tanahnya keras, nggak rata, banyak pasir. Kalau injek kuat dikit, debunya naik semua," katanya.

Terdampak pembangunan tol
Wali kelas 5 SDN 1 Bedono, Sukardi turut antusias menyambut gedung baru yang dinanti-nanti.
Bahkan, pihak sekolah membuat agenda gotong royong untuk menyiapkan meja kursi dari bawah kolong ke ruang kelas.
Jendela dan lantai tak luput dari perhatian untuk segera dibersihkan agar nyaman saat digunakan belajar.
“Besok kami mulai kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Hari ini belum efektif, kami bersih-bersih dulu," katanya, Rabu (7/5/2025).
Dia menyebut respons anak-anak dan guru sebagai bentuk kebahagiaan yang telah lama ditunggu.
“Ini sudah jadi penantian,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, bangunan sebelumnya rusak dan akhirnya digusur sebagai dampak proyek pembangunan Tol Semarang-Demak.
Sekolah itu telah dibangun dengan gedung baru yang lebih tinggi untuk menghindari banjir rob yang rutin datang.
“Sekarang enak, udah tinggi, nyaman banget. Kalau dulu, sering kebanjiran karena rob," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Senyum Ibnu Bisa Berlatih Pantomim di Kelas Baru SDN 1 Bedono: Tak Lagi di Kolong Tol Semarang-Demak dan Kompas.com dengan judul Terdampak Tol Semarang-Demak, Siswa SDN Bedono 1 Terpaksa Belajar di Kolong Bangunan.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJateng.com/Rezanda Akbar, Kompas.com/Nur Zaidi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.