Jumat, 5 September 2025

Sosok Agus Guru Honorer di Pelosok Banyuwangi Rela Jemput Murid agar Sekolah, Ajak Siswa Berdialog

Sosok Agus Hermanto, seorang guru honorer dari pelosok Banyuwangi, Jawa Timur, rela menjemput anak didiknya agar mau sekolah.

TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
GURU HEBAT - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi kediaman Agus seorang guru honorer, Senin (5/5/2025). Tidak hanya mengajar, Agus juga berupaya agar anak-anak di desanya untuk tetap sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Agus Hermanto, seorang guru honorer dari pelosok Banyuwangi, Jawa Timur, yang menarik perhatian. 

Pasalnya, Agus rela menjemput anak didiknya agar tetap bisa sekolah. 

Dedikasi Agus pun mendapat perhatian dari orang nomor satu di Banyuwangi, yakni Ipuk Fiestiandani.

Bupati Banyuwangi tersebut, sempat mendatangi kediaman Agus pada Senin (5/5/2025).

“Mas Agus adalah potret ketulusan. Masih muda, tapi pengabdiannya luar biasa. Di saat banyak orang seusianya mencari kenyamanan kerja, dia justru memilih tetap bertahan di daerah terpencil,” katanya saat mengunjungi kediaman Agus, dilansir TribunJatim-Timur.com.
Sosok Agus Hermanto

Agus Hermanto mengajar anak-anak di SMP 3 Satu Atap Wongsorejo, Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, sebuah kampung di pinggir kawasan hutan. 

Rupanya, Agus sudah mengajar sejak tahun 2009.

Saat ini, ia berstatus honorer. Meski demikian, Agus tetap tulus mengajar.

Agus Hermanto rela melintasi jalanan berbatu dan menanjak, bahkan menempuh medan sulit untuk satu tujuan.

Yakni, guna memastikan tidak ada anak desa yang putus sekolah hanya karena kendala biaya atau letak geografis.

Pria berusia 36 tahun itu, bercerita menjadi guru bukan hanya soal mengajar. 

Baca juga: Viral Sopir Truk Dipalak 3 Tukang Parkir Sekaligus, Ada yang Pakai Topi Berlogo Pemkot Sukabumi

Namun, kata Agus, lebih pada motivator, penggerak, sekaligus penjaga mimpi bagi anak-anak di daerah pelosok. 

Dalam pembelajarannya, Agus membuka sesi dialog dengan siswa untuk mengetahui bagaimana keadaan anak didiknya. 

"Pagi masuk kelas saya tidak langsung mengajar, ada sesi dialog dahulu. Bertanya apa kabarnya, bagaimana semangatnya, dan apakah ada kendala. Setelah itu baru pelajaran," ucapnya.

Bahkan, Agus pernah mendatangi rumah-rumah warga, membujuk orang tua agar mengizinkan anaknya bersekolah. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan