Cerita Tim yang Menemukan Jenazah Pendaki Gunung Saeng Bondowoso, Langsung Lantunkan Azan
Jenazah pendaki Gunung Saeng ditemukan setelah pencarian yang melelahkan, berikut cerita tim SAR yang menemukan jenazah korban.
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Jenazah pendaki Gunung Saeng di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Fahrul Hidayatullah alias Baim, berhasil ditemukan setelah empat hari operasi pencarian oleh Tim SAR.
Proses pencarian ini melibatkan banyak pihak dan menghadapi tantangan medan yang curam serta sempit, dengan lokasi jatuhnya korban berada di dalam jurang sekitar 150 meter.
Operasi pencarian dimulai setelah Baim dilaporkan hilang.
Selama empat hari, tim SAR berjuang menghadapi medan yang sulit.
Berbagai video mengenai aksi pencarian ini telah beredar di media sosial, menunjukkan betapa beratnya tantangan yang dihadapi para pencari.
Kalimat pertama yang muncul saat melihat medan evakuasi adalah "ngeri".
Penemuan Jenazah
Tim pencari yang terdiri dari Jangkar, Syamsudin Dhuha (Nyong), dan Pay, menjadi yang pertama menemukan jenazah Baim.
Mereka menggunakan seutas tali carnmantel, turun dengan metode rapling. Melakukan orientasi dan pencarian secara kasat mata.
Jangkar menjelaskan, saat berada di jarak 70 meter, ia menemukan topi putih milik korban.
"Sekitar 10 meteran ditemukan sepatu lagi. Meski cuma sebelah," kata Jangkar, yang juga merupakan anggota Wanadri ini, ketika berbincang dengan wartawan, Kamis (8/5/2025).
Baca juga: Evakuasi Dramatis Jenazah Pendaki Gunung Saeng Bondowoso, Diwarnai Arogansi Aparat
Setelah menemukan petunjuk tersebut, Jangkar meminta Nyong untuk melanjutkan pencarian.
"Begitu saya mau melanjutkan turun lagi, sekitar 1 meter di bawah ditemukanlah survivor," tambahnya.
Melantunkan Adzan
Nyong lantas memanggil Pay yang posisinya ada di atasnya untuk turun membantu menangani kondisi jenazah korban yang tampak tersangkut ke rumpun pohon.
Setelah menemukan jenazah, Nyong dan Pay melantunkan azan.
"Kami melantunkan azan saat pertama kali menemukan korban," ucap Nyong.
Mereka kemudian merawat jenazah dan memasukkannya ke dalam kantong jenazah yang telah disiapkan sebelumnya.
Proses evakuasi jenazah Baim diikat menggunakan tali carnmantel sebelum akhirnya tim naik ke atas.
"Saya, Jangkar, dan Pay lalu naik ke atas. Karena sudah kehilangan tenaga dan kecapekan. Proses evakuasi akhirnya dilanjutkan oleh potensi SAR yang lain," tutup Syamsudin Dhuha.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kisah Penemu Jenazah Pendaki yang Jatuh di Gunung Saeng : Lantunkan Adzan saat Temukan Pertama kali
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Sumber: Tribun Jatim
Detik-detik Pelajar SMA Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Bukit Sempana, Meninggal Akibat Pendarahan |
![]() |
---|
Kemenhut Tetapkan Gunung Rinjani Masuk Kesulitan Level 4, Pendaki Wajib Punya Asuransi Premium |
![]() |
---|
Gunung Rinjani Bukan Buat Pendaki Fomo, Kemenhut Terapkan Berbagai Aturan Ketat Ini |
![]() |
---|
Dikira Hanyut di Sungai Brantas, Gunawan Ternyata Santai di Desa: Tim SAR Sudah Sisir Sungai 25 Km |
![]() |
---|
Detik-Detik Pendaki Tewas Disambar Petir di Gunung Bawang Bengkayang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.