Kebakaran Gedung FKM Universitas Andalas: Tak Ada Korban, Kerugian Ditaksir Capai Rp4 Miliar
Kebakaran terjadi di Gedung FKM Unand pada Kamis malam. Akibatnya, gedung tiga lantai tersebut hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp4 miliar.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat, mengalami kebakaran pada Kamis (8/5/2025) malam.
Dikutip dari Tribun Padang, terjadinya kebakaran ini pertama kali diketahui dari seorang saksi yang melihat adanya percikan api dari gedung kampus.
Setelah itu, da langsung melaporkan insiden tersebut kepada Pemadam Kebakaran (Damkar) Padang
Damkar Padang pun langsung mengerahkan sembilan armada mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api dan tiba di lokasi sekitar pukul 20.38 WIB.
"Dalam waktu singkat, sembilan unit armada dikerahkan untuk menangani kebakaran di area padat penduduk dengan akses jalan sempit," dilansir keterangan resmi Damkar Padang.
Sementara, dalam insiden ini, tidak ada korban luka maupun korban jiwa.Namun, bangunan tiga lantai FKM Unand tersebut berujung hangus terbakar.
Kepala Damkar Kota Padang, Budi Payan, menuturkan kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp4 miliar.
"Kerugian diperkirakan sekitar Rp4 miliar, mengingat ini adalah gedung bertingkat tiga," katanya.
Budi mengatakan proses pemadaman si jago merah memakan waktu sekitar satu jam dengan mengerahkan 80 petugas Damkar Padang.
"Petugas kami bekerja keras selama sekitar satu jam untuk memadamkan api. Kami menurunkan 80 personel dan sembilan unit kendaraan pemadam kebakaran," tambahnya.
Baca juga: Kebakaran di Museum Angkut Kota Batu Diduga imbas Konsleting Listrik, Beruntung Belum Ada Pengunjung
Tentang penyebab kebakaran terjadi, Budi menuturkan masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Di sisi lain, Budi menyoroti minimnya fasilitas pengamanan kebakaran di gedung FKM Unand tersebut.
Pasalnya, gedung tersebut tidak dilengkapi dengan alat deteksi kebakaran yang memadai.
"Di gedung ini, kami tidak menemukan hydrant kebakaran, dan alat pendeteksi kebakaran di sini sangat minim," katanya.
Dia meyakini bahwa kebakaran tidak akan meluas jika pihak kampus memasang alat pendeteksi kebakaran.
"Seharusnya, jika ada alat pendeteksi kebakaran dan petugas keamanan yang terlatih, mereka bisa mencegah api meluas," tuturnya.
Proses pemadaman pun berhasil dilakukan sekira pukul 22.35 WIB.
Kata Rektor Unand
Rektor Unand Efa Yonnendi melalui sekretaris Aidinil Zetra mengucapkan keprihatinan atas musibah kebakaran yang terjadi.
Dia berterima kasih krpsfs pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pemadaman api di gedung FKM Unand.
"Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada petugas Damkar Kota Padang, aparat kepolisian Padang Timur, PMI, PLN, dan seluruh unsur yang telah bekerja bahu-membahu menenangkan situasi dan memadamkan api. Semangat gotong royong ini adalah kekuatan kolektif kita di Kota Padang,” ujarnya pada Jumat (9/5/2025) dini hari.
Adapun hal yang bakal dilakukan pihak kampus adalah pemulihan fasilitas demi memastikan proses kegiatan akademik bisa berjalan dengan baik.
Terkait kronologi kebakaran, pihak Unand mengungkapkan api pertama kali terlihat oleh petugas mushala Fakultas Kedokteran sesaat setelah shalat Isya.
Selanjutnya, petugas tersebut melapor ke pihak keamanan kampus. Namun di saat yang bersamaan, api terlihat membesar dan merembet ke gedung lain yang merupakan area Pascasarjana FKM Unand.
Setelah itu, pihak keamanan langsung melaporkan insiden tersebut ke Damkar Padang dan PLN.
Pemadaman pun berhasil dilakukan dan tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat insiden tersebut.
Namun, akibat kebakaran yang terjadi, atap gedung, peralatan kantor, hingga ruang kuliah hangus.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Padang dengan judul "BREAKING NEWS: Kampus FKM Unand Jati Terbakar, Damkar Padang Kerahkan 7 Armada Padamkan Api"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Padang/Rahmadisuardi/Emil Mahmud)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.