Kakak Beradik di Medan Buang Jasad Bayi Diduga Hasil Hubungan Inses, Dikirim via Ojol
Dua kakak beradik di Medan ditangkap setelah mengirim jasad bayi. Bayi dilahirkan secara prematur diduga hasil hubungan inses kedua pelaku.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Dua pelaku pembuangan jasad bayi di Medan, Sumatra Utara, berinisial RD (25) dan NH (21), ditangkap pihak kepolisian pada Jumat (9/5/2025).
Keduanya diketahui merupakan kakak beradik yang terlibat dalam hubungan inses.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menjelaskan bahwa NH melahirkan seorang diri pada Sabtu (3/5/2025).
Karena bayi lahir prematur dan mengalami kekurangan gizi, kondisinya melemah hingga akhirnya meninggal dunia pada Rabu (7/5/2025).
NH menolak membawa bayinya ke rumah sakit karena takut diketahui bahwa ia hamil di luar nikah.
Setelah bayi meninggal, jasadnya dibungkus dalam tas dan dikirim menggunakan layanan ojek online.
“Tetapi kita belum menyimpulkan sepenuhnya karena masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara,” ujar Gidion, Sabtu (10/5/2025), dikutip dari TribunMedan.com.
Dalam pemeriksaan, kedua pelaku mengakui bahwa mereka menjalin hubungan asmara. Namun, untuk memastikan siapa ayah biologis dari bayi tersebut, polisi masih menunggu hasil tes DNA.
“Pelaku NH mengakui berpacaran dengan abangnya,” tambah Gidion.
Kedua pelaku kini telah diamankan dan dapat dijerat Pasal 80 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"Kami akan menelusuri apakah terdapat unsur kekerasan, baik fisik maupun psikis, serta penelantaran yang menyebabkan bayi meninggal. Jika terbukti, hukumannya akan berat,” tegasnya.
Baca juga: Sosok Reynaldi, Tersangka Pembuang Bayi di Medan, Lakukan Hubungan Inses dengan Adik
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan di sebuah kamar kos di Kecamatan Medan Belawan.
"Pelaku diamankan di kos-kosan pada Jumat pagi," ujarnya.
Sebelum dimasukkan ke dalam tas, jasad bayi sempat dibawa ke sebuah hotel. Tas berisi jasad kemudian diserahkan kepada seorang pengemudi ojek online di pinggir jalan untuk dikirim ke lokasi tujuan.
Pengemudi ojol bernama Yusuf Ansari mengaku hanya menerima permintaan pengiriman barang.
“Pelanggan cuma bilang, ‘Bang, nanti rumahnya dekat masjid, atas nama P,’” ucap Yusuf menirukan pelanggan, Kamis (8/5/2025).
Saat tiba di lokasi, Yusuf membuka tas dan menemukan jasad bayi terbungkus selimut hijau. Ia mencoba menghubungi pengirim, namun nomor yang bersangkutan sudah tidak aktif.
"Saya juga coba chat, tapi tidak bisa lagi," imbuhnya.
Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam Zubir, menyebut bahwa identitas pelanggan terdaftar atas nama Rudi, sedangkan penerima bernama P.
Baca juga: Fakta Baru Paket Isi Jasad Bayi di Medan: Hasil Inses Kakak-Adik, Korban Tewas akibat Kurang Gizi
"Driver mendapat order dari dekat SPBU Simpang Jalan Bilal, dan pengiriman ditujukan ke Jalan Ampera," jelasnya.
Ia menambahkan, sepasang muda-mudi yang memberikan tas langsung pergi dengan menaiki angkot.
"Awalnya Yusuf mengira perempuan yang ada di lokasi adalah penerima karena sesuai titik tujuan. Tapi saat ditanya, perempuan itu merasa tidak memesan paket, sehingga keduanya bingung," lanjutnya.
Setelah kejadian tersebut, Yusuf segera menghubungi pihak aplikator.
“Situasi sempat ramai di lokasi. Pihak aplikator juga sudah dalam perjalanan ke lokasi, dan rencananya kasus ini akan diserahkan ke Polsek Medan Timur,” pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Anak Hasil Hubungan Sedarah Meninggal, NH dan RD Tertunduk Lesu Digiring ke TKP Medan Timur
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Haikal)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.