Minggu, 7 September 2025

Paus Baru

KWI Minta Paus Leo XIV Kunjungi Indonesia Lagi, Pernah ke Papua 22 Tahun Lalu

KWI minta Paus Leo XIV kunjungi Indonesia lagi. Ia pernah ke Papua pada 2003 sebagai pemimpin Ordo Santo Agustinus (OSA).

Editor: Glery Lazuardi
Vatican News
SAPA VATIKAN - Paus Leo XIV pertama kali menyapa masyarakat di Basilika St Petrus Vatikan setelah terpilih sebagai Paus baru dalam proses konklaf. Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin saat menjelaskan latar belakang kedekatan Paus Leo XIV dengan Indonesia, Sabtu (10/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) akan mengirimkan surat kepada Paus Leo XIV untuk meminta pemimpin baru umat Katolik se-dunia itu datang kembali ke Indonesia.

Menurut Ketua KWI Monsinyur (Mgr) Antonius Subianto Bunjamin, Paus Leo XIV ternyata sudah pernah datang ke Papua, Indonesia, pada 2003 silam atau 22 tahun lalu sebagai Pemimpin Ordo Santo Agustinus (OSA).

"Paus Leo ke-14 ini, pernah ke Indonesia, bukan sebagai Paus, sebagai Superior General Ordo Sancti Augustini yang ada di Keuskupan Manokwari, Sorong," kata Antonius di kantornya, Sabtu (10/5).

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Berharap Paus Leo XIV Lanjutkan Warisan Kebatinan Paus Fransiskus

"Jadi 22 tahun yang lalu, sebagai Superior General, namanya Frater Robert Francis Prevost ketika berkunjung. Artinya pasti mendarat di Indonesia, dan kemudian ke tanah Papua," imbuhnya.

Menurut Antonius, kondisi ini menguntungkan bagi Tanah Air karena Paus Leo XIV sudah mengenal nama Indonesia sejak lama.

Dengan begitu, diharapkan Paus Leo XIV bisa kembali mendatangi Jakarta dalam waktu dekat.

 "Jadi bonusnya adalah bagi kita, beliau sudah mengenal kita, dan Indonesia, kita berharap juga ada di hati mereka," jelasnya.

KWI sudah mengirimkan surat ucapan selamat sekaligus mengingatkan Paus Leo XIV akan Indonesia dan memintanya agar bisa kembali mengunjungi Tanah Air.

"Maka hari ini kita menulis surat ucapan terima kasih, ucapan provisional juga, di bawahnya mengingatkan beliau, bahwa beliau pernah berkunjung ke Indonesia sebagai Superior General. Siapa tahu dengan kemurahan hatinya, pada suatu hari juga berkunjung ke Indonesia sebagai Paus," ujarnya.

KWI sendiri kata Antonius bersyukur atas lancarnya proses konklaf untuk memilih pemimpin umat Katolik atau. Apalagi, konklaf hanya berlangsung selama 25 jam sejak dibuka dan terpilih Kardinal Robert Francis Prevost, OSA sebagai Paus baru Gereja Katolik, Paus Leo XIV.

Antonius mengungkapkan, dirinya intens berkomunikasi langsung dengan Ignatius Kardinal Suharyo yang ikut dalam rangkaian konklaf. Dari pembicaraan itu terungkap sosok yang akan menggantikan Paus Fransiskus. 

”Rasa-rasanya harapan-harapannya itu mengarah pada figur Paus Fransiskus ke II yang akan meneruskan. Dan rupa-rupanya suara itu sejak awal sudah tertuju kira-kira siapa yang akan terpilih,” kata Antonius. “Maka tidak begitu lama, terpilihlah Kardinal Robert Prevost sebagai Paus dan para kardinal ini yang hadir di sana menerima dengan sukacita Paus Leo XIV ini,” sambung dia.

Antonius menambahkan, Paus Leo XIV merupakan Paus dari Ordo Santo Agustinus (OSA) yang pertama.

Selain itu, Paus Leo XIV merupakan Paus pertama juga yang lahir di Amerika Serikat dan berkebangsaan berkewarganegaraan Peru.

Baca juga: Ketua KWI Ungkap Makna Pesan Damai Sejahtera Bagi Kalian Semua Dari Paus Leo XIV

Menurutnya, hal ini menjadi dua kombinasi yang luar biasa, dari latar belakang negara maju serta super power seperti Amerika Serikat dengan negara Peru, di Amerika Selatan yang terpinggirkan serta banyak kaum miskin dan kaum menderita.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan