Minggu, 17 Agustus 2025

Pengambilan Api Dharma Mrapen: Awal Perayaan Tri Suci Waisak 2569 B.E di Candi Borobudur 2025

Perayaan Tri Suci Waisak 2025 dimulai dengan prosesi pengambilan Api Dharma Mrapen sebagai simbol kebangkitan dan pencerahan menuju perdamaian dunia.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Glery Lazuardi
Steffen B. /Unsplash
ILUSTRASI CANDI BOROBUDUR - Keindahan Candi Borobudur yang menjulang, menjadi saksi sejarah dan simbol kebangkitan spiritual dalam perayaan Tri Suci Waisak 2569 B.E 

Rangkaian Perayaan Tri Suci Waisak 2569 B.E Dimulai dengan Pengambilan Api Dharma

TRIBUNNEWS.COM GROBOGAN - Perayaan Tri Suci Waisak 2569 B.E Tahun 2025 dimulai dengan prosesi pengambilan Api Dharma dari Sumber Api Alam Mrapen, Desa Manggar Mas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Sabtu (10/5/2025).

Prosesi penting ini dihadiri oleh bhikkhu sangha, perwakilan majelis umat Buddha, Kementerian Agama, TNI, Polri, serta instansi terkait, sebagai simbol kebangkitan dan pencerahan yang menjadi inti dari perayaan Waisak di Candi Borobudur.

Baca juga: Tema Resmi Waisak 2025 Lengkap dengan Agenda Perayaannya

Simbol Kebangkitan dan Pencerahan Melalui Api Dharma

Prosesi pengambilan api dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB pada hari Sabtu, diikuti oleh para bhikkhu sangha dan perwakilan berbagai majelis umat Buddha.

Sebelum pengambilan Api Dharma, acara dimulai dengan penyalaan lilin panca warna dan pembacaan paritta suci dari masing-masing majelis, di antaranya majelis Sangha Theravada Dhamayut Indonesia, MBMI, Palpung, ZFZ Kasogatan, Sangha Mahayana Indonesia, dan Martrisia.

Makna Mendalam Penggunaan Api Dharma oleh Bhante Subhacaro

Perwakilan Bhikku Sangha, Bhante Subhacaro, menjelaskan bahwa penggunaan Api Dharma Mrapen dalam perayaan Waisak adalah tradisi yang rutin dilakukan sebagai simbol kebangkitan dan pencerahan.

Diharapkan melalui api ini, umat dapat menghilangkan hal-hal yang bersifat buruk dan membangkitkan jiwa yang baik.

"Setelah berhasil mengendalikan itu semua, diharapkan bisa membangkitkan jiwa-jiwa yang baik dalam diri kita dan mengikis keserakahan, kebodohan, dan kebencian," kata Bhante Subhacaro.

Candi Borobudur
Candi Borobudur Candi Borobudur, tempat berkumpulnya umat Buddha dari berbagai penjuru dunia untuk merayakan pencerahan dan perdamaian. (Istimewa)

Perdamaian Dunia Melalui Cinta Kasih dan Pengendalian Diri

Bhante Subhacaro juga menyampaikan bahwa perdamaian dunia dapat terwujud dengan mengembangkan cinta kasih.

Jika rasa keserakahan berkurang, maka otomatis rasa cinta kepada semua makhluk akan timbul, dan sebaliknya, keserakahan dapat memicu konflik. 

"Makna api adalah wujud dari perdamaian, pengendalian diri, dan kasih sayang," tambahnya.

Semangat Api Dharma: Membangkitkan Sifat Baik dalam Kehidupan

Semangat Api Dharma diharapkan dapat memacu umat untuk membangkitkan sifat-sifat baik dalam diri mereka dan meningkatkan semangat dalam menjalani kehidupan.

Tema perayaan Hari Raya Waisak 2025 adalah "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia".

Baca juga: Detik-detik Waisak 2025 di Candi Borobudur Pukul Berapa? Berikut Jadwal Acara Waisak Nasional 2025

Api Dharma Mrapen Dibawa ke Candi Mendut dan Candi Borobudur

Setelah pengambilan, Api Dharma Mrapen dibawa ke Candi Mendut untuk disakralkan dengan pembacaan paritta suci oleh para Bhikkhu Sangha dan umat Buddha, sebelum akhirnya dibawa ke Candi Borobudur pada saat Waisak.

Dengan semangat dan makna yang mendalam, prosesi pengambilan Api Dharma Mrapen ini menjadi awal dari rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2569 B.E yang penuh harapan akan tercapainya kedamaian dunia melalui pengendalian diri dan cinta kasih.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan