Rabu, 20 Agustus 2025

Melindungi Sapi dari Sakit, Ribuan Vaksin PMK Disebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

Kementan salurkan 13.600 vaksin PMK ke peternak sapi perah di Jawa jelang Idul Adha 2025 untuk cegah wabah.

|
freepik
SAPI - Sapi perah milik peternak di Jawa Tengah siap divaksin PMK sebagai upaya pencegahan penularan menjelang Idul Adha 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Hari Raya Idul Adha 2025, Kementerian Pertanian akan menyalurkan donasi 13.600 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk peternak sapi perah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro mengatakan upaya pemberian vaksin itu untuk menangani dan menanggulangi penyakit.

Baca juga: 60 Ekor Sapi Perah Didatangkan dari Australia untuk Genjot Produksi Susu Nasional

13.600 Dosis Vaksin PMK Disalurkan Jelang Idul Adha 2025

“Kami menyalurkan donasi 13.600 dosis vaksin PMK kepada peternak sapi perah di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujarnya.

Diketahui, kasus PMK yang terjadi di akhir Desember 2024 hingga Januari 2025, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menerbitkan Surat Edaran pada 3 Januari 2025 untuk memperketat langkah kewaspadaan.

Vaksinasi PMK sebagai langkah strategis penanganan dan pengendalian penyakit ini sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka sebagai bagian penting dalam rantai pasok penyedia susu segar.

Kolaborasi Swasta dan Koperasi Dorong Ketahanan Peternakan Nasional

Di sisi lain, Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) juga mendorong koperasi untuk melakukan vaksinasi mandiri sebagai bentuk pencegahan seperti yang dilakukan oleh pihak swasta.

“Kami memperkuat kolaborasi dengan mitra koperasi guna membangun industri susu nasional yang berkelanjutan,” tuturnya.

Salah satu penerima manfaat, Ketua Koperasi SAE Pujon M. Niam Shofi menuturkan, di tengah ancaman PMK, vaksinasi menjadi kebutuhan mendesak.

“Kami berharap kolaborasi seperti ini terus berlanjut sebagai upaya bersama memperkuat ketahanan peternakan lokal,” ujar Niam.

Baca juga: Harga Sapi Kurban 2025 untuk Idul Adha, Cek Daftar Lengkapnya

Bioaftogen, Vaksin PMK Standar WHO untuk Lindungi Ternak

Adapun vaksin yang digunakan adalah Bioaftogen, vaksin PMK yang telah memenuhi standar mutu ketat dari World Health Organization (WHO) dan mendapat pre-qualification approval dari EuFMD, komisi di bawah Food and Agriculture Organization (FAO).

Bioaftogen dikenal memiliki tingkat imunogenitas tinggi, aman digunakan, serta mampu memberikan perlindungan optimal terhadap penyebaran virus PMK di peternakan sapi perah.

Selain itu, bantuan medis bagi peternak sapi perah juga diberikan lewat AIPS (Association of Dairy Processing Industries) serta pelatihan yang diberikan pakar peternakan dari Belanda pada 2022 lalu.

Apa Itu PMK?

Mengutip laman UGM, penyakit PMK atau bernama lain apthae epizootica (AE), aphthous fever, dan foot and mouth disease (FMD) ini disebabkan oleh virus RNA, genus Apthovirus yang termasuk dalam keluarga Picornaviridae.

Meskipun virus ini memiliki berbagai serotipe, yakni O, A, C, Southern African Territories (SAT – 1, SAT – 2 dan SAT – 3) dan Asia – 1, kasus di Indonesia diyakini bertipe O.

PMK menyebar sangat cepat dan menular pada hewan ternak, baik secara langsung, tidak langsung, maupun melalui udara. Penyebaran lewat udara inilah yang membedakan virus ini dengan jenis virus lainnya.

Lonjakan kasus PMK dikarenakan proses vaksinasi yang belum menyeluruh dan tidak dilakukan secara berkala.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan