Sabtu, 20 September 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Sosok Endang, Korban Ledakan Amunisi di Garut: Ayah Humoris yang Kini Pergi Meninggalkan Duka

Ledakan tragis pemusnahan amunisi di Garut tewaskan 13 orang, termasuk Endang. Keluarga mengenang Endang sebagai ayah humoris dan baik hati.

|
Editor: Glery Lazuardi
Kolase Dokumentas | TribunJabar.id
PEMUSNAHAN BOM KEDALUWARSA - (Kiri) TKP belasan orang dilaporkan menjadi korban tewas saat pemusnahan amunisi atau bom kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. (Kanan) Foto kantong mayat yang berisi jasad para korban ledakan ini. Endang, korban ledakan amunisi di Garut, dikenal sebagai sosok yang selalu ceria dan penuh semangat dalam kehidupan sehari-hari. 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT -  Ledakan tragis saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Pantai Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025), menewaskan 13 orang, termasuk Endang (43).

Di mata keluarga, Endang dikenal sebagai sosok seorang ayah yang baik hati dan humoris.

Begitu melekat kenangan akan sosok Endang sehingga meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.

Baca juga: Ledakan Amunisi di Garut, Komisi I DPR: Perlu Dilakukan Evaluasi Prosedur dan Edukasi Keselamatan

Endang: Sosok yang Tak Terlupakan oleh Keluarga

Endang, seorang pria dari Kampung Ciaremas, Desa Ciudian, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, dikenal sebagai pribadi yang aktif dalam kegiatan kampung. 

"Semasa hidupnya almarhum baik dan humoris. Aktif di kegiatan di kampung," ungkap Asep, salah satu keluarga korban, saat ditemui di kamar mayat RSUD Pameungpeuk pada Senin malam.

Endang bekerja sebagai pekerja proyek, namun tidak diketahui dengan pasti mengapa dia berada di lokasi pemusnahan amunisi. Asep mengaku kaget ketika mengetahui Endang menjadi korban ledakan tersebut. 

"Dia pergi meninggalkan istri dan tiga anak," ujarnya dengan suara penuh kesedihan.

Sebuah Peristiwa Tragis yang Merenggut Nyawa Banyak Orang

Ledakan terjadi saat tim TNI AD sedang melaksanakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa dengan prosedur yang telah diatur. 

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, proses pengecekan terhadap personel dan lokasi telah dilakukan secara ketat dan dinyatakan aman. 

Namun, sebuah ledakan mendadak terjadi ketika detonator yang digunakan untuk pemusnahan dimasukkan ke dalam sumur yang telah disiapkan.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," jelas Wahyu.

Ledakan tersebut menewaskan 13 orang, termasuk empat anggota TNI dan sembilan warga sipil, salah satunya Endang.

Semua korban telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk identifikasi lebih lanjut.

Baca juga: Sosok Mayor Cpl Anda Rohanda, Perwira TNI Jadi Korban Tewas Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut

Tim Identifikasi Berusaha Kenali Korban

Tim DVI (Disaster Victim Identification) kini tengah berupaya mengidentifikasi jenazah korban yang tewas dalam ledakan ini.

Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani, mengatakan bahwa keluarga korban diminta untuk mengumpulkan data penunjang identitas untuk mempermudah proses identifikasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan