Kamis, 11 September 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Warga Ungkap Harga Serpihan Amunisi yang Diledakkan di Garut, Aluminium Lebih Mahal

Salah satu warga mengungkap harga serpihan amunisi kedaluwarsa yang diledakaan di Kabupaten Garut.

dok.
SUMUR AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang.  

"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," katanya, Selasa.

Menurut Doni, selama ini memang ada beberapa warga yang dipercaya TNI untuk membantu kegiatan pemusnahan amunisi.

Oleh karena itu, Doni mengatakan informasi yang beredar bahwa korban tewas akibat memulung sisa ledakan adalah informasi yang salah.

"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung, tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat, apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," ungkapnya.

Kronologi

Baca juga: Anggota Komisi I: Peristiwa Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Harus Jadi Perhatian Panglima TNI

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologi kejadian yang menewaskan 13 orang ini. Ke-13 korban tewas itu terdiri atas empat anggota TNI dan 9 orang warga sipil.

Brigjen Wahyu menyebut tim penyusun amunisi dari TNI sebelumnya sudah melakukan pengecekan personel dan lokasi pemusnahan.

Lahan yang dipergunakan untuk memusnahkan amunisi tak layak ini merupakan lahan milik BBKSDA Garut yang sudah biasa digunakan karena lokasinya jauh dari pemukiman warga.

Setelah dirasa aman, bom yang tak layak digunakan lalu dimusnahkan anggota TNI.

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," kata Wahyu, Senin, (12/5/2025).

Tim juga menyiapkan satu lubang lagi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," kata Wahyu.

"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan."

"Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," ujar Wahyu.

Pihaknya juga ikut menyampaikan ucapan duka bagi keluarga yang ditinggalkan.

"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa."

"TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang memiliki dedikasi tinggi dan kami juga dukacita atas meninggalnya warga sipil," ujar Brigjen Wahyu.

(Tribunnews/Febri/Galuh/Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Sebut Serpihan Bom Biasanya Diambil 3 Jam setelah Ledakan karena Tanah Masih Panas

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan