Wisuda SMK di Purwokerto yang Mirip Universitas Sudah Digelar Sejak 2013, Segini Biayanya
Acara wisuda kelulusan siswa SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sedang viral di media sosial.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Acara wisuda kelulusan siswa SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sedang viral di media sosial.
Pasalnya, acara wisuda tersebut layaknya wisudawan di perguruan tinggi, yaitu memakai toga lengkap.
Begitu pula atribut yang dikenakan para guru, menyerupai sidang senat yang memakai atribut kalung gordon ala guru besar kampus.
Hal itu membuat warganet melemparkan kritik terhadap pihak sekolah yang dinilai tak paham dengan makna simbol-simbol dalam acara wisuda.
Namun, menurut Kepala SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Prisillia Mutiara Sari, acara wisuda kelulusan ala perguruan tinggi itu berlangsung setiap tahun sejak 2013.
Adapun acara wisuda kelulusan SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto itu berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025.
"Acara wisuda ini sudah kami laksanakan sejak tahun 2013," kata Prisillia saat ditemui Tribun Jateng di sekolah, Selasa (13/5/2025).
"Jadi, ini bukan kegiatan dadakan, melainkan sudah menjadi budaya sekolah kami dan masuk dalam agenda tahunan yang diketahui siswa dan orang tua sejak awal," imbuhnya.
Menurut Prisillia, perayaan kelulusan melalui wisuda adalah bentuk penghargaan sekolah terhadap para siswa.
"Ini adalah bentuk penghargaan kami kepada siswa, guru, dan orang tua."
"Kami ingin memberikan pengalaman yang berkesan dalam momen kelulusan mereka," tuturnya.
Baca juga: Wisuda Mewah SMK di Purwokerto Viral, Disdik Jateng Tegaskan Larangan Hanya untuk Sekolah Negeri
Mengenai atribut layaknya wisuda di kampus, Prisillia menyebut, atribut itu juga simbol penghargaan yang tidak ada regulasi yang melarang penggunaannya.
"Menurut kami, tidak ada aturan yang melarang hal tersebut."
"Ini hanya simbol dan bagian dari tradisi kami yang juga sudah kami publikasikan secara terbuka di media sosial sejak lama," terangnya.
Ia juga menegaskan tidak ada pihak luar yang pernah memberikan teguran atau keberatan atas penggunaan atribut tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.