Anggota Koperasi di Boyolali Ramai-ramai Lapor Polisi Usai Kena Tipu, Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
Dia yang bergabung sejak 2024 tiba-tiba dikagetkan dengan operasional koperasi BLN yang mendadak tutup pada Maret dan diganti program lain.
Editor:
willy Widianto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Sebanyak 10 nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) mendatangi Polres Boyolali, Jawa Tengah. Mereka mengadukan dugaan penipuan yang dilakukan koperasi BLN.
Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih Siap Salurkan LPG, Pupuk, dan Sembako Bersubsidi ke Masyarakat
Sebab keuntungan hingga 200 persen selama 2 tahun seperti yang dijanjikan tinggal angan-angan saja. Padahal, mereka sudah terlanjur utang di bank untuk bisa menjadi nasabah koperasi tersebut.
Salah satunya Aris Carmadi, salah satu nasabah yang sekaligus menjadi juru bicara teman-teman yang juga diduga menjadi korban. Jika ditotal, kerugian yang dialaminya dan sembilan orang lainnya mencapai Rp 1,2 miliar.
"Jadi dari mentor, leader itu menjanjikan setiap nabung itu akan mendapatkan keuntungan 200 persen selama 2 tahun," katanya saat ditemui di Mapolres Boyolali, Jawa Tengah, Rabu(14/5/2025).
Dia yang bergabung sejak 2024 tiba-tiba dikagetkan dengan operasional koperasi BLN yang mendadak tutup pada Maret dan diganti program lain. Dia mengaku telah menyetorkan Rp 60 juta dari pinjaman bank.
"Baru mendapatkan kurang lebih Rp 14 juta," tambahnya.
Baca juga: Zulhas: Koperasi Desa Merah Putih Akan Putus Tengkulak dan Rentenir
Nasabah lainnya Dwi Priatmoko mengungkapkan, ketertarikan dirinya bermula ketika mendapat undangan sosialisasi Koperasi BLN di Rumah Makan Bu Yoso Boyolali, Jawa Tengah.
Kemudian ia tertarik mengikuti skema program Si Pintar dari BLN. “Jadi setor uang 100 juta kemudian akan dikembalikan 200 juta dalam waktu 24 bulan dan ditransfer ke rekening penyimpanan setiap bulan,” jelasnya.
Tergiur dengan iming-iming bonus besar, Dwi kemudian mengambil pinjaman di sebuah bank untuk mengikuti program tersebut. “Kemudian saya ambil pinjaman dengan menggadaikan sertifikat pensiun, lalu saya setor ke BLN 150 juta berharap uang bisa jadi 300 juta sesuai janji,” ucap Dwi.
Namun setelah melakukan tiga kali pencairan, pihak BLN kemudian secara sepihak mengganti program. Dwi menerangkan, total nasabah yang ada di BLN sebanyak 40 ribu rekening, dengan total investasi mencapai ratusan miliar.
Menurut Dwi, korban dari Koperasi BLN mulai dari pensiunan ASN, pengusaha, hingga Ibu Rumah Tangga (IRT).
“Sampai saat ini uang saya yang belum kembali masih sekitar 75 juta, teman-teman nasabah lain ada yang sampai 4 miliar, terus ada juga yang menanggung ganti rugi 14 miliar karena mengajak ikut masuk koperasi tersebut,” terangnya.
Baca juga: Mendes Yandri Dorong Desa di Jabar Segera Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Sementara itu, Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Winarsih mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut. Pihaknya akan melakukan penyelidikan aduan ini.
"Dari Reskrim akan didalami," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 'Dugaan Penipuan oleh Koperasi di Boyolali, Dijanjikan Keuntungan 200 Persen Selama 2 Tahun'
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.