Warga Balikpapan Rela Antre dari Subuh di SPBU Akibat Krisis BBM: daripada Motor Gak Bisa Jalan
Warga di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, rela mengantre panjang di berbagai SPBU pada Rabu pagi (21/5/2025) akibat kelangkaan BBM.
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat warga di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, rela mengantre panjang di berbagai SPBU pada Rabu pagi (21/5/2025).
Sejak pukul 06.00 WITA, antrean kendaraan roda dua dan roda empat terlihat mengular di sejumlah lokasi, hingga memicu kemacetan serta menyempitkan ruang jalan.
Peristiwa ini terjadi di beberapa SPBU utama, seperti SPBU depan Bandara Internasional SAMS Sepinggan, SPBU Modular di Jalan Beje-beje, hingga SPBU MT Haryono di kawasan DAM Balikpapan.
Salah satu warga bernama Iwan, baru mendapatkan BBM setelah kurang lebih 2,5 jam mengantre.
“Saya dari jam 6 pagi sudah antre, baru dapat BBM sekitar jam 08.30,” ujar Iwan, warga Balikpapan Selatan yang ditemui di SPBU MT Haryono, dikutip dari TribunKaltim.co.
Hal yang sama juga diutarakan oleh pengendara motor bernama Nina Ferlina. Ia rela mengantre agar motornya bisa tetap terisi BBM.
“Mau gak mau harus antre, daripada motor gak bisa jalan,” keluh Nina Ferlina.
Petugas SPBU menyebutkan bahwa stok BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertalite sebenarnya masih ada.
Namun, pengisian Pertalite mewajibkan warga menunjukkan barcode dari aplikasi MyPertamina, yang kerap memperlambat proses karena belum semua pengguna terbiasa menggunakan sistem tersebut.
“BBM semua jenis sudah tersedia sejak kemarin. Tapi warga panik, makanya antrean jadi panjang seperti ini,” ungkap salah satu petugas SPBU yang enggan disebut namanya.
Baca juga: Alasan BBM Langka di Kota Minyak Balikpapan, Kapan Distribusi Berjalan Normal Kembali?
Akibat kelangkaan BBM ini, pihak kepolisian dari Polresta Balikpapan, termasuk jajaran Sabhara, turun langsung ke lokasi untuk mengatur arus kendaraan serta membantu petugas SPBU dalam mengarahkan kendaraan yang masuk ke area pengisian BBM.
Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir potensi kemacetan dan kericuhan di lokasi antrean.
Di sisi lain, DPRD Kota Balikpapan telah memanggil pihak manajemen Pertamina dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD, Selasa (20/5/2025).
Forum tersebut berlangsung dalam suasana tegang karena jawaban dari pihak Pertamina dinilai belum memuaskan.
Pertamina berjanji akan segera menormalkan distribusi BBM di Balikpapan.
Penyaluran BBM berangsur normal
Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud meninjau langsung SPBU pada Rabu (21/5/2025) malam.
"Kami bersama jajaran Pertamina, khususnya Patra Niaga dan seluruh timnya, turun langsung ke lapangan untuk memastikan pelayanan SPBU berjalan dengan baik. Saya sudah meminta agar SPBU yang dijanjikan buka 24 jam benar-benar melaksanakan itu. Alhamdulillah, antrian mulai terlihat normal dan pengisian BBM berjalan lancar," ujar Rahmad Mas'ud.
Sementara itu, Alexander menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini. Pihaknya akan terus berupaya memulihkan BBM di Balikpapan.
“Kami mohon maaf atas terjadinya krisis dan antrian Pertamax di SPBU beberapa waktu yang lalu. Upaya pemulihan terus dilakukan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi," jelasnya.
Guna mempercepat pemulihan distribusi, sebanyak 13 SPBU di Balikpapan telah diperintahkan untuk beroperasi nonstop selama 24 jam sejak kemarin.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik karena stok BBM saat ini sudah mencukupi," tambah Alexander.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Cerita Warga Balikpapan Kaltim Dapat BBM, Rela Antre dari Subuh
(Tribunnews.com/Falza) (TribunKaltim.co/Dwi Ardianto/Zainul)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.