Berita Viral
Alasan Ayam Goreng Widuran Solo Baru Beri Keterangan Nonhalal, padahal Sudah Berdiri Sejak 1973
Karyawan ungkap alasan Ayam Goreng Widuran baru beri keterangan nonhalal, padahal restoran itu sudah berdiri sejak 1971. Kemenag buka suara.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Ramai menjadi sorotan tempat makan di Solo, Jawa Tengah, bernama Ayam Goreng Widuran, ada menu yang nonhalal.
Konsumen bahkan ramai-ramai memberikan bintang satu di Google Review.
Mereka mengaku kecewa lantaran sudah terlanjur mengonsumsi produk di restoran tersebut tanpa tahu ternyata ada menu yang nonhalal.
Satu di antara karyawan, Ranto mengaku pemberian keterangan nonhalal baru dilakukan setelah banyaknya komplain yang ditujukan ke restoran ini.
Ia pun tak bisa menjelaskan lebih jauh kenapa keterangan nonhalal baru dilakukan baru-baru ini setelah ada komplain.
Ranto mengatakan, menu yang viral disebut nonhalal merupakan kremes ayam goreng.
"Udah dikasih pengertiannya nonhalal.Ya karena viralnya dikasih pengertian nonhalalnya kremesnya itu. Beberapa hari yang lalu," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (24/5/2025).
Ia menjelaskan, keterangan nonhalal itu sudah disertakan di outlet, sosial media, hingga Google Maps.
"Reklame sudah ada. Di IG (Instagram) sudah ada. Baru yang viral ini," tandasnya.
Sejak berdiri pada 1973, Ranto menyebut kebanyakan pelanggan mereka merupakan nonmuslim.
"Kebanyakan nonmuslim (pelanggan). Sejak 1973," ucapnya.
Baca juga: Sempat Ditolak Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Digelar
Sementara itu, pihak Ayam Goreng Widuran telah memberikan klarifikasi di akun media sosial Instagram mereka, @ayamgorengwiduransolo.
Dalam postingan tersebut pihak manajemen meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Manajemen memastikan, keterangan nonhalal telah disematkan di semua outletnya.
Berikut keterangan pihak manajemen:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.