APKEI Gelar Khitan Gratis: Wujud Nyata Kepedulian Sosial dan Kesehatan Masyarakat
Program ini bukan sekadar kegiatan amal, tetapi juga bagian dari upaya edukasi kesehatan bagi masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Kecantikan dan Estetika Indonesia (APKEI) menunjukkan komitmen kuatnya terhadap kepedulian sosial dengan menggelar khitan gratis di Gandus, Palembang, Sumatra Selatan.
Program ini bukan sekadar kegiatan amal, tetapi juga bagian dari upaya edukasi kesehatan bagi masyarakat.
Dengan menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan pengurus APKEI daerah, acara ini berhasil memberikan manfaat nyata bagi banyak keluarga.
Ketua Umum APKEI, dr. Mufiana Ari Utami, M.Si, Dip.Cosme, Dip.Cibtac., M.Herb.Med, menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk peran aktif organisasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dari aspek kesehatan maupun sosial.
"Kami tidak hanya ingin memberikan layanan khitan gratis, tetapi juga ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Harapannya, program ini dapat meringankan beban finansial keluarga, memperkuat solidaritas sosial, dan mendorong kesetaraan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat," ungkap dr. Mufiana, Selasa (27/5/2025).
Selain melakukan khitan gratis yang diikuti masyarakat sekitar, para pengurus juga memberikan santunan kepada peserta khitan sebesar Rp 500.000 per anak, perlengkapan pasca khitan, dan bingkisan berupa mainan anak-anak. Seluruhnya diberikan melalui anggaran CSR organisasi untuk tahun ini.
Anita Nopitry,Ketua APKEI Sumatera menyebut bahwa kegiatan ini berdampak baik pada masyarakat sekitar. Masyarakat yang datang juga antusias dengan adanya kegiatan ini dan diharapkan bisa dilakukan secara konsisten ke depannya.
"Saya bicara dengan beberapa orang tua yang ikut program ini, mereka merasa senang. Terutama karena khitan ini gratis sehingga meringankan beban orang tua. Kami bersyukur bila dampak kegiatan ini langsung dapat dirasakan," kata Anita.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Fenny A Salim (Ketua Bidang Advokasi APKEI), Nur Intan Noviana (Wakil Ketua APKEI Sumatera), serta dr. Lucky Sandi Centaury (Anggota APKEI). Tak ketinggalan, dr. Trisnawarman, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, turut hadir untuk menyaksikan juga melakukan tindakan khitan langsung ke beberapa anak.
Khitan massal ini tidak hanya bermanfaat dari segi kesehatan, tetapi juga memperkuat nilai kebersamaan di kehidupan bermasyarakat.
Bagi banyak anak dan keluarga yang terbantu, program ini juga menjadi simbol bahwa akses layanan kesehatan yang layak harus tersedia untuk semua orang, tanpa terkendala biaya.
Dengan inisiatif ini, APKEI ingin membuktikan bahwa sektor kecantikan dan estetika juga memiliki peran besar dalam mendorong kesadaran dan kesejahteraan sosial.
Harapannya program-program serupa terus berlanjut dan semakin luas jangkauannya, sehingga memberikan manfaat bagi lebih banyak masyarakat.
"Program-program serupa akan kami gelar dan tingkatkan terus. Kami harus berperan tidak hanya di sektor kecantikan dan estetika saja, tetapi lebih luas bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Ini bisa diinisiasi oleh pengurus di daerah juga, untuk bagaimana meringgankan beban masyarakat disana," tutup dr. Mufiana.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| Kisah Pimple Patch, dari Kebiasaan Bangsawan hingga Jadi Sahabat Perempuan Modern |
|
|---|
| 10 Standar Kecantikan Unik di Berbagai Negara: Alis Nyambung, Gigi Hitam, Kulit Putih |
|
|---|
| Hadirkan BFF Festival 2025, BRI Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion Tanah Air |
|
|---|
| Rangkaian HUT ke-80 RI, Bupati Bogor Adakan Gebyar Pelayanan Publik Terpadu di Cibungbulang |
|
|---|
| Indo Beauty Expo 2025 Hadirkan Pameran, Workshop, hingga Business Matching untuk Industri Kecantikan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.