5 Populer Regional: Dedi Mulyadi Ngamuk Tantang Suporter Persikas - Nakes Live TikTok saat Operasi
Berita populer regional dimulai dari video Dedi Mulyadi ngamuk ke suporter Persikas hingga nakes dipecat karena live saat operasi pasien.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari video Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ngamuk saat di Subang, Jawa Barat.
Emosi Dedi Mulyadi tersulut karena suporter Persikas Subang membentangkan spanduk bertuliskan "#Selamatkan Persikas" sambil bersorak.
Dedi Mulyadi menantang akan mencari oknum suporter Persikas Subang itu.
Kemudian ada nasib dua tenaga kesehatan (nakes) yang live TikTok saat operasi pasien.
Kejadian terjadi di rumah sakit swasta wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Akibat kejadian ini, kedua nakes tersebut dipecat.
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Viral Dedi Mulyadi Ngamuk di Subang, Tantang Suporter Persikas Pengganggu Acaranya: Saya Cari Kamu
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi marah kepada segerombolan pendukung klub sepak bola Persikas yang mengganggu acaranya di Subang pada Rabu (28/5/2025) malam.
Penyebab Dedi Mulyadi ngamuk dalam acara tersebut adalah karena tulisan di spanduk suporter Persikas.
Emosi Dedi Mulyadi tak terbendung saat suporter Persikas Subang membentangkan spanduk bertuliskan "#Selamatkan Persikas" sambil bersorak.
Dedi Mulyadi marah karena acara yang sedang berlangsung tengah dalam kondisi haru saat ia membantu ibu dan anak yang kesusahan.
Ia langsung beranjak berdiri dari duduknya sembari menunjukkan ekspresi kemarahannya.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga menunjuk-nunjuk sejumlah pendukung Persikas.
Video cuplikan Dedi Mulyadi ngamuk di Subang itu menjadi viral di media sosial (medsos) X hingga TikTok.
"Hey berhenti kamu. Duduk. Ini bukan forum Persikas, ini forum saya," teriak Dedi Mulyadi.
"Siapa kamu?! Turunkan spanduknya, turunkan! Hey! Jangan sok jago di sini kamu! Nggak mikir kamu! Ini bukan forum Persikas! Ini forum saya dengan rakyat, mikir kamu!" kata Dedi.
2. Selain Christiano Tarigan, Polisi juga Amankan Sosok Ini, Kelakuannya Terekam CCTV, Masih Saksi

Polisi mengamankan satu orang lagi terkait kasus mobil BMW tabrak mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko.
Diketahui, Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21) menabrak Argo Ericko (19) hingga tewas, Sabtu (24/5/2025) dini hari pakai mobil BMW miliknya di simpang tiga Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta.
Christiano Tarigan pun kini telah diamankan dan sudah ditetapkan jadi tersangka atas kecelakaan maut ini.
Ternyata, tak hanya Christiano, pihak kepolisian juga mengamankan orang lain.
Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setianto Erning Wibowo mengatakan, orang lain yang ikut diamankan tersebut tertangkap rekaman CCTV mengganti pelat nomor mobil BMW tanpa sepengetahuan polisi.
Pelat nomor tersebut diganti saat mobil BMW sudah diamankan pihak kepolisian.
Kombes Edy menuturkan, orang tersebut mengganti pelat nomor BMW yang saat kejadian terpasang F 1206 menjadi B 1442 NAC.
"Kami sudah dalami dan sudah kami amankan pelakunya," ujarnya, dikutip dari TribunJogja.com.
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya bakal mengusut perkara yang dianggap sebagai upaya mengaburkan barang bukti ini.
3. Kisah MK, Kakek Pencari Eceng Gondok di Surabaya yang Tewas Tenggelam, Rengekan Cucu Jadi Firasat

Kejadian tragis menimpa MK (65), seorang kakek pencari eceng gondok di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
MK ditemukan tewas di Sungai Kali Makmur, kawasan Jalan Gunung Sari Indah, Kedurus, Karang Pilang, Surabaya, pada Rabu (28/5/2025) pagi.
Pria lanjut usia (lansia) itu sempat dikabarkan tenggelam dan menghilang sejak Selasa (27/5/2025) pagi.
Anak kedua korban, SB (40), menceritakan ayahandanya itu memiliki tiga anak.
Sejauh ini, MK pun telah memiliki enam orang cucu.
Bahkan, seorang cucu dari anak pertama, sudah menikah dan dikaruniai anak, yang artinya MK sudah memiliki satu cicit.
Adapun, pekerjaan sebagai pencari eceng gondok sudah ditekuni MK sejak 1996.
Dulu, MK sempat bekerja sebagai pengrajin kayu untuk bahan mebel, dan pernah juga menjadi nelayan, saat masih remaja hingga dewasa selama tinggal di Banyuwangi, Jatim.
Setelah menikah, MK memutuskan merantau ke Surabaya untuk bekerja sebagai tukang becak.
Tak lama kemudian, MK bekerja sebagai pencari eceng gondok.
"Beliau sehat, roso (kuat), walaupun sudah sepuh (tua), ya aktivitasnya gerak fisik terus setiap hari," kata SB saat ditemui TribunJatim.com, pada Rabu dini hari, beberapa jam sebelum jasad MK ditemukan.
4. Lagi Hamil 7 Minggu, Wanita di Palembang Ini Malah Batal Dinikahi, Mantan Calon Suami Dipolisikan

Malangnya nasib perempuan di Palembang, Sumatera Selatan berinisial HY (36).
Pernikahan yang direncanakan dibatalkan sepihak oleh calon suaminya, RF (34).
Bahkan, pernikahan tersebut dibatalkan saat HY tengah hamil tujuh minggu.
Rencananya, pernikahan akan digelar pada 4 Mei 2025.
Namun, tiba-tiba pernikahan tersebut dibatalkan sepihak oleh pihak RF tanpa diketahui sebabnya.
HY yang merasa kecewa pun akhirnya melaporkan mantan calon suaminya ke polisi atas dugaan tindak pidana penipuan.
"Kami tidak tahu alasannya apa dibatalkan oleh RF dan pihak keluarganya,"
"Oleh itulah pada 03 Mei 2025, terpaksa saya laporkan peristiwa ini Polrestabes Palembang, " ungkap HY, dikutip dari TribunSumsel.com.
Ia menceritakan, rencana pernikahan ini bermula pada Januari 2025, saat ia diajak menikah oleh RF.
"Pada 10 Januari 2025, waktu lalu. dia ini (terlapor) mengajak saya nikah pak. Dia datang ke rumah saya," cerita HY.
Namun, pada April 2025, tiba-tiba RF dan keluarganya membatalkan pernikahan.
5. Sosok Dua Nakes di Jombang Viral Live TikTok saat Tindakan Medis di Ruang Operasi, Dipecat RS
Viral sosok dua nakes di Jombang, Jawa Timur, lantaran aksinya melakukan siaran langsung (live) TikTok saat tindakan medis pasca operasi caesar di ruang operasi.
Aksi kedua tenaga kesehatan (nakes) pada Jumat (23/5/2025) itu, menuai beragam kritik.
Imbasnya, kedua nakes tersebut, dipecat oleh pihak rumah sakit, karena dinilai melanggar etika profesi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada, tidak membantah adanya peristiwa tersebut.
dr Hexawan mengatakan, peristiwa itu terjadi di sebuah rumah sakit swasta wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
"Dua nakes itu perawat, bukan dokter. Jadi keduanya adalah perawat instrumen yang memang terlibat dalam proses pasca operasi," katanya saat dikonfirmasi awak media, Rabu (28/5/2025), dilansir TribunJatim.com.
Pihak Dinkes pun mengambil tindakan dengan memanggil kedua perawat yang terlibat untuk dilakukan pembinaan.
Menurut dr Hexawan, pihak rumah sakit juga sudah diberikan surat teguran resmi dari pihak Dinas Kesehatan.
"Mereka berdua mengakui perbuatannya dan kami beri teguran tertulis," jelasnya.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.