Dedi Mulyadi Pimpin Jabar
Sempat Tolak Program Barak Militer, Ono Surono Dukung Kebijakan Dedi Mulyadi soal Jam Masuk Sekolah
Dukung kebijakan Dedi Mulyadi, Ono Surono menyebut, jam masuk sekolah lebih pagi selaras dengan kebijakan jam malam.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar), Ono Surono, mendukung kebijakan jam masuk sekolah lebih pagi bagi siswa di Jabar.
Ono Surono juga mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, soal hari sekolah dari Senin-Jumat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur berisi pengaturan ulang jam masuk sekolah untuk semua jenjang di Jawa Barat.
Surat edaran dengan nomor: 58/PK.03/DISDIK tentang Jam Efektif pada Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Barat itu, dikeluarkan sebagai tindak lanjut atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar peserta didik pada pagi hari, serta mendukung pembentukan generasi berkarakter Panca Waluya.
Satu di antara poin utama dalam edaran ini, yaitu mengatur ulang penetapan waktu belajar dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB untuk seluruh jenjang.
Kemudian, durasi pembelajaran juga disesuaikan dengan jenjang dan usia peserta didik.
Lantas, apa respons Ono Surono?
Ono Surono menyebut, jam masuk sekolah lebih pagi selaras dengan kebijakan jam malam.
Sehingga, kata dia, pada hari-hari sekolah yaitu Senin-Jumat anak-anak harus tidur cukup dan bangun pagi untuk sekolah.
Menurutnya, sekolah dari Senin-Jumat dapat dimaksimalkan untuk waktu belajar.
Baca juga: Ono Surono: Pak Jokowi Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Dia Menggusur Warga Tanpa Menyakiti
Sementara itu, Sabtu-Minggu menjadi waktu fokus ke kegiatan di luar akademik.
"Ini juga mengingatkan pada masa kecil saya yang diajarkan disiplin oleh ayah saya yang seorang guru," ujarnya, seperti diberitakan TribunJabar.id, Selasa (3/6/2025).
Selanjutnya, terkait anak-anak yang tinggal di wilayah desa di kawasan Garut Selatan, Sukabumi, dan daerah lain yang membutuhkan waktu 1-2 jam perjalanan ke sekolah, Ono berpendapat tidak menjadi masalah, karena hanya dimajukan 30 menit.
"Kan selisihnya hanya 30 menit dari jadwal sebelumnya. Intinya dengan waktu tidur yang lebih cepat maka tidak masalah bangun lebih pagi 30 menit," paparnya.
Dedi Mulyadi Sempat Beri Sindiran
Diberitakan TribunnewsBogor.com, Ono Surono sempat disindir oleh Dedi Mulyadi saat pidato di Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Selasa (3/6/2025).
Dedi Mulyadi menyinggung Ono Surono yang pernah walk out, namun kini sudah tersenyum.
Apalagi Ono Surono kini mendukung kebijakan Dedi Mulyadi soal jam malam siswa.
Padahal, Ono Surono sebelumnya menolak program barak militer yang digagasnya.
Dalam pidatonya, Dedi menyindir Ono Surono meski tidak hadir di HJB ke-543 itu.
"Kapihatur dulur simkuring kapilanceuk nu atos walk out, ayeuna seuri koneng, kang Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar (Kepada saudara saya, kakak saya yang sudah walk out, sekarang sudah tersenyum, kang Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar)" sebut Dedi Mulyadi.
Baca juga: Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal Jam Masuk Sekolah, Siswa Masuk 06.30 WIB

Ono Surono Tolak Program Barak Militer
Kebijakan Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer, sempat mendapat penolakan dari Ono Surono.
Ono Surono mengatakan, program tersebut tidak hanya menyimpang dari sistem pendidikan nasional, tetapi juga berpotensi melanggar hak asasi anak.
"Ya tetap ya, kita tolak," ujarnya di BIJB Kertajati, Majalengka, Senin (19/5/2025), dilansir TribunJabar.id.
Ono Surono yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu kemudian merujuk pada temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyoroti berbagai persoalan dalam pelaksanaan program ini.
Ia menyebut, KPAI telah menemukan sejumlah pelanggaran di lapangan.
Temuan itu mulai dari pemaksaan kepada anak-anak dengan ancaman tidak naik kelas jika menolak ikut program, hingga ketidaknyamanan selama berada di lingkungan barak militer.
"Apalagi KPAI, misalnya, sudah menemukan ada beberapa hal. Yang pertama misalnya menjadi pemaksaan anak-anak dengan ancaman mereka tidak akan naik kelas."
"Lalu, misalnya, ada ketidaknyamanan anak-anak di barak militer tersebut," terang Ono Surono.
Baca juga: Ketua Komisi X DPR Minta Dedi Mulyadi Pastikan Kesediaan Guru Sebelum Terapkan Sekolah Jam 6 Pagi
Sebagai bentuk dukungan terhadap perlindungan hak anak, Ono menyatakan akan berdiri bersama KPAI jika lembaga tersebut merekomendasikan penghentian program kepada gubernur.
Ono menilai langkah KPAI sebagai bentuk pengawasan yang sah dan penting untuk menjaga arah kebijakan pendidikan yang berpihak kepada anak.
"Jadi pada saat KPAI yang merupakan lembaga pengawas terkait dengan perlindungan anak menyampaikan seperti itu, saya sendiri yang pasti akan mendukung KPAI untuk merekomendasikan gubernur menghentikan," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ono Surono Dukung Kebijakan Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi: Ingatkan Masa Kecil Tentang Kedisplinan
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Adhim Mugni Mubaroq) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.