Berita Viral
Sosok Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi,Disorot Tutup Minimarket gegara Parkir, Lulusan Teknik Sipil
Berikut sosok dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang disorot warganet karena tutup minimarket gegara parkir.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok dari Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi, yang disorot warganet karena tutup minimarket gegara parkir.
Diberitakan sebelumnya, Eri Cahyadi dibuat geram karena ada minimarket tidak menyediakan juru parkir gratis resmi.
Hal tersebut membuat juru parkir liar menjamur berujung konsumen harus membayar lagi untuk memarkirkan kendaraannya.
Eri Cahyadi pada akhirnya menutup minimarket tersebut dan diperbolehkan buka kembali, jika sudah memiliki juru parkir resmi.
Baca juga: Wali Kota Surabaya: Penertiban Izin Parkir Toko Swalayan Demi Lindungi Konsumen dan Pengusaha
Siapa Eri Cahyadi?
Dikutip dari surabaya.go.id, Eri Cahyadi merupakan arek asli Surabaya yang lahir pada 27 Mei 1997.
Dirinya kini genap berusia 48 tahun.
Eri Cahyadi menghabiskan masa kecil di tanah kelahirannya.
Ia mengawali pendidikan dasarnya di SDN Ketintang III/569 (15 Juni 1989).
Dirinya kemudian lanjut ke SMPN 21 Surabaya (5 Juni 1992) dan SMAN 21 Surabaya ITS Surabaya (24 Mei 1995).
Eri Cahyadi lalu menimba ilmu di perguruan tinggi dengan mengambil disiplin ilmu teknik sipil.
Ia menempuh D3 Teknik Sipil ITATS Surabaya dan lanjut S-1 Teknik Sipil ITS Surabaya (2001).
Di jenjang S1, dia juga mengambil jurusan Sipil Konstruksi di kampus yang sama.
Sementara, di jenjang S2, Eri Cahyadi berkuliah di dua tempat.
Pertama di ITS Surabaya dengan jurusan S-2 MMT Manajemen Proyek (2005), dan kedua S-2 Magister Teknik Sipil (21 Juli 2008).
Karier Eri Cahyadi dimulai dengan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kota Surabaya.
Berikut informasi lengkapnya:
- Bagian Bina Program Bagian Bina Program Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian (29 Maret 2010),
- Plt. Kepala Bagian (1 Maret 2012),
- Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (4 Juli 2013),
- Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (27 Maret 2015),
- Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (1 Januari 2017),
- Kepala Badan Badan Perencanaan Pembangunan (15 Agustus 2018),
- Plt. Kepala Dinas Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (15 Agustus 2018).
Baca juga: Sebelum Viral Tutup Minimarket, Nama Eri Cahyadi Pernah Ramai Disorot Perkara Uang Rp100 Ribu
Menang lawan kotak kosong

Eri Cahyadi memutuskan maju di Pilkada Surabaya 2024, berpasangan dengan Armuji.
Keduanya diusung 18 partai politik.
Pasangan Eri Cahyadi-Armuji melawan kotak kosong.
Dikutip kota-surabaya.kpu.go.id, Eri Cahyadi-Armuji menang dengan memperoleh 980.380 suara atau 81,38 persen.
Sementara, kotak kosong 224.340 atau 18,62 persen.
Viral sebelumnya
Video aksi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menutup minimarket gara-gara parkir, viral lewat media sosial.
Belakangan diketahui, aksi tersebut bermula saat Eri Cahyadi bersama rombongan melakukan sidak di sejumlah minimarket di wilayah Surabaya, pada Selasa (10/6/2025) kemarin.
Ia menemukan ada minimarket tidak menyediakan juru parkir resmi yang gratis untuk pelanggan.
Hal ini membuat Eri Cahyadi geram dan menutup minimarket tersebut.
Baca juga: Sosok Dumadi, Pak Guru Viral Naik Meja dan Tendang Siswa di Demak, Nasibnya Dilaporkan ke Polisi
Politikus PDIP itu lantas memintai keterangan pegawai minimarket.
"Mana, sekarang kok belum ada (juru parkir resmi)? Sampean (anda) tutup saiki (sekarang)," ujarnya dikutip dari video viral yang diunggah akun X @somexthread, Kamis (12/6/2025),
"Sampai jukir resmi yang ada dari Alfamart yang pakai rompi, (boleh) dibukak lagi," tambahnya.
Mendengar hal itu, karyawan menjawab ingin berkoordinasi dengan atasannya.
Akan tetapi, Eri Cahyadi menyuruh agar minimarket ditutup segera.
"Sekarang tutup, tutup dulu. Kok gawe (buat) gaduh Suroboyo wae (aja). Tutup saiki (sekarang). Daripada tak cabut izin," tegas dia.
Eri Cahyadi dalam kesempatannya kembali menegaskan, minimarket boleh buka kembali asalkan menyedihkan juru parkir resmi.
Jukir resmi tersebut bertugas menjaga keamanan kendaraan bermotor milik para pelanggan tanpa memungut biaya lagi alias gratis.
Semua karena pihak minimarket sudah membayarkan pajak parkir ke Pemerintah Kota Surabaya.
"Tempat usaha itu ketika ada pajak parkir maka dia berhak menyiapkan juru parkir yang diangkat oleh dia (perusahaan)."
"Maka dia (juru parkir) harus pakek rompi," jelasnya.
Baca juga: Viral Polisi Salah Tangkap di Cianjur, Wajah Ujang Suherli Bonyok Dipukuli, Kasus Berakhir Damai
Atasi ramainya parkir liar
Eri Cahyadi dalam kesempatan lain membeberkan alasan di balik penertiban parkir di kawasan usaha, termasuk minimarket.
Semua berawal dari keluhan masyarakat yang keberatan dengan adanya parkir liar.
Permasalahan itu muncul karena dari pihak minimarket tidak menyediakan parkir resmi.
Padahal hal tersebut sudah diatur dengan jelas di Peraturan Daerah Kota Surabaya nomor 3 tahun 2018.
"Sesuai Perda, minimarket harus sediakan petugas parkir resmi. Jadi yang tidak sediakan petugas parkir berarti melanggar Perda. Karena tak ada jukir resmi, maka muncullah jukir liar di toko-toko modern," terang Eri Cahyadi, di akun Instagram pribadinya.
Menurutnya, jika ada petugas parkir resmi sesuai Perda, maka aspek keamanan bisa dikendalikan lebih baik.
Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya dorong minimarket menghadirkan jukir resmi, bukan untuk memberatkan pengusaha, tapi melindungi konsumen.
Baca juga: Viral Dugaan ASN Selingkuh dengan ASN di Bogor, Istri Sah Temukan Bukti Chat Mesra

Keamanan parkir adalah bagian dari layanan toko modern.
Sekaligus memberi kepastian hukum ke pengusaha karena semua gerak usahanya legal sesuai Perda.
"Dengan penertiban izin penyelenggaraan tempat parkir ini, nantinya ada petugas parkir resmi."
"Otomatis jukir liarnya hilang. Kita berharap jukirnya memberdayakan warga setempat," tambah Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi juga menjawab pertanyaan warganet alasan penutupan minimarket karena masalah parkir.
"Ada yang ngomong 'Loh kok jukir liar yang masalah, sing ditutup tempat usahanya?'. Karena tempat usaha ini melanggar aturan (tidak menyediakan jukir resmi gratis)," tegasnya.
Kedepan, Eri Cahyadi dan jajarannya terus melakukan penertiban soal masalah parkir.
"Penataan parkir kita lakukan berkelanjutan. Tahap berikutnya kita benahi tempat-tempat yang lain, termasuk jukir liar di beberapa titik jalan," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.