Selasa, 26 Agustus 2025

Kondisi Korban Selamat Kasus Pembacokan di Jember, Berharap Diberi Keringanan Biaya RS

Kondisi terkini Sanimin, korban pembacokan yang terjadi di Desa/Kecamatan Umbulsari Jember, Jawa Timur pada Rabu (11/6/2025).

|
TRIBUNJATIM TIMUR/IMAM NAWAWI
ANAK BUNUH AYAH - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara pembunuhan di Desa/Kecamatan Umbulsari Jember, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025) malam. Polisi ungkap kasus pria membunuh ayah kandung dan tetangganya di Desa/Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Iman Nurhakiki (27) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan yang terjadi di Desa/Kecamatan Umbulsari Jember, Jawa Timur, pada Rabu (11/6/2025).

Ia tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, Imam Syafii, serta Armanu, seorang tetangganya yang juga juragan, menggunakan celurit.

Selain membunuh tetangga dan ayah kandungnya, tersangka juga menganiaya istrinya, Farida dan melayangkan celurit ke pamannya yang bernama Sanimin.

Akibat peristiwa ini, Sanimin yang bekerja sebagai kuli bangunan, masih terbaring di ruang rawat inap RSD Balung Jember setelah menjalani operasi, Jumat (13/6/2025).

Kepala korban terlihat masih ditutupi perban berwarna putih selama masa pemulihan seusai menjalani operasi.

Selama tiga hari dirawat di rumah sakit, Sanimin ditemani oleh istrinya yang bernama Sholiha.

Saat ditemui TribunJatim.com, laki-laki ini hanya terbaring di tempat tidur rawat inap. Ia hanya sedikit bicara kepada para pembesuk.

"Setelah operasi, masih ngelu (pusing)," kata Sanimin, Jumat.

Sanimin mengaku tak menghitung jumlah bacokan yang ditebaskan oleh keponakannya karena kejadian itu berlangsung cepat.

"Dibacok pakai arit (celurit)," ucapnya.

Awalnya, Sanimin mengaku mencoba melerai tersangka ketika membacok Imam Syafii.

Baca juga: Ketua RW di Jember yang Dibunuh Anaknya Dikenal Sosok yang Baik, Warga: Orangnya Sabar

"Karena adik saya (Imam Syafii) sudah jatuh di lantai saat dibacoki, saya melerai, tapi saya malah diserang," ucap Sanimin.

Setelah menyerang pamannya menggunakan celurit, pelaku kembali menghampiri ayah kandungnya yang sudah jatuh dan berlumuran darah.

"Berapa kali pelaku membacok, saya tidak tahu, yang jelas celurit tersebut diarahkan ke bagian kepala," ucap Sanimin sambil mengelus kepalanya yang diperban.

Terkait kabar tersangka dan korban meninggal dunia, Sanimin mengaku tidak berharap apa pun.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan