Bayi Meninggal Diduga Akibat Terlambat Dirujuk, RSUD SoE Timor Tengah Selatan Buka Suara
Penjelasan pihak rumah sakit, saat pertama tiba, kondisi pasien dinilai masih memenuhi syarat untuk persalinan normal
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang bayi baru lahir dilaporkan meninggal dunia setelah proses rujukan medis diduga terlambat dilakukan oleh pihak RSUD SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.
Peristiwa itu menyita perhatian publik dan memicu kritik tajam terhadap pelayanan rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Kronologi kejadian bermula saat seorang ibu hamil datang ke RSUD SoE untuk melahirkan.
Penjelasan pihak rumah sakit, saat pertama tiba, kondisi pasien dinilai masih memenuhi syarat untuk persalinan normal.
“Berdasarkan pengakuan petugas, awalnya kondisi ibu dan bayi memungkinkan untuk persalinan normal, sehingga sesuai SOP, rujukan belum dapat diproses,” ujar Humas RSUD SoE, Anis Tode, Kamis (19/6/2025).
Baca juga: Mama Muda Dibantu Ibunya Melahirkan di Kebun Karet, Bayi Tewas usai Disimpan di Boks Motor
Namun, seiring waktu kondisi pasien menurun yang ditandai pembengkakan pada kaki mulai muncul sehingga keputusan untuk merujuk ke rumah sakit di Kupang akhirnya dibuat.
Sayangnya, proses prarujukan terkendala komunikasi dan administrasi antarfasilitas kesehatan.
“Kami sempat menghubungi beberapa rumah sakit rujukan dan baru mendapat respons menjelang pergantian sif malam ke pagi. Persiapan rujukan pun memakan waktu,” tambah Anis.
Kabar duka datang sebelum pasien sempat dipindahkan.
Bayi yang dikandungnya meninggal dunia di RSUD SoE, yang kemudian memicu kritik terhadap kinerja petugas dan sistem layanan rumah sakit.
Direktur RSUD SoE, dr. Erwin Leo, menyampaikan permintaan maaf mendalam dan menyatakan pihaknya sedang menyusun kronologi lengkap bersama tim terkait.
“Kami menyampaikan duka cita dan permohonan maaf atas kejadian ini. Saat ini kami masih melakukan pendalaman untuk mengetahui secara utuh apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya kepada POS-KUPANG.COM.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi seluruh lini pelayanan, termasuk koordinasi antarpihak dan kesiapan alat medis, meskipun rumah sakit menyatakan semua alat vital, termasuk pengukur detak jantung bayi, berfungsi normal saat itu.
Terkait tudingan petugas medis tertidur saat kejadian, dr. Erwin membantah hal tersebut.
Ia menyebut berdasarkan catatan perkembangan pasien dan keterangan internal, tidak ditemukan bukti bahwa petugas lalai.
Sumber: Pos Kupang
Mahasiswi Asal NTT Ditemukan Tewas di Indekos Ciracas Jaktim, Polisi Tangkap Seorang Remaja |
![]() |
---|
Kapolda NTT: Tour de NTT Momentum Kebersamaan, Bukan Sekadar Pengamanan |
![]() |
---|
Suami dan Anak Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mauponggo Dilaporkan Terseret Banjir di Nagekeo NTT |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kupang, Selasa 9 September 2025: Siang Hari Hujan Ringan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kupang, Senin 8 September 2025: Siang Berawan Tebal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.