Minggu, 10 Agustus 2025

Gunung Lewotobi Meletus

Update Gunung Lewotobi Level IV Awas, Lewotolok Erupsi 400 Meter, Warga Kekurangan Air dan Makanan

Lewotobi Laki-laki Level Awas, Lewotolok kembali erupsi. Warga mengungsi dengan pasokan makanan dan air terbatas.

Editor: Glery Lazuardi
PVMBG
ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI - Gambar yang diambil pada Rabu (18/6/2025) menunjukkan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi hari ini. Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat. Warga di pengungsian kekurangan makanan dan air bersih, Kamis (19/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, NTT- Aktivitas vulkanik dua gunung api di Nusa Tenggara Timur, yakni Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Ili Lewotolok, menunjukkan peningkatan signifikan pada Kamis (19/6/2025) pagi.

Sementara status Gunung Lewotobi tetap berada di Level IV atau Awas.

Gunung Lewotolok kembali erupsi dengan kolom letusan mencapai ±400 meter di atas puncak.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi Malam Ini, Tercatat Alami 4 Kali Letusan

ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI - Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (18/6/2025). TRIBUNNEWS/HO/Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki
ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI - Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (18/6/2025). TRIBUNNEWS/HO/Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki (TRIBUNNEWS/)

Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Level Awas, Warga Bertahan dengan Persediaan Minim

Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, melaporkan selama periode 00.00–06.00 Wita, pengamatan visual menunjukkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi antara 300–600 meter dari puncak.

 Cuaca cerah hingga berawan, suhu udara berkisar antara 20,3–21,9°C.

Dalam laporan kegempaan, terdeteksi:

1 kali gempa guguran

7 kali gempa hembusan

2 kali tremor non-harmonik

1 kali gempa tektonik jauh

Hingga Kamis pagi, status Level IV (Awas) belum berubah.

Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi serta mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sekitar aliran sungai seperti Dulipali, Nobo, Boru, hingga Nawakote.

Di lapangan, situasi para pengungsi di Poslap Desa Konga, Kecamatan Titehena memprihatinkan.

Stok makanan mulai menipis, air bersih sulit diakses, dan warga harus berhemat dengan hanya makan dua kali sehari.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan