Rabu, 27 Agustus 2025

Pengakuan Sopir Truk Pelaku Perusakan Ambulans di Karanganyar, Sirene Bunyi di Tengah Demo

Sejumlah sopir truk merusak ambulans yang hendak menjemput pasien di Karanganyar. Petugas kepolisian melakukan mediasi dan pelaku bersedia ganti rugi.

Penulis: Faisal Mohay
Tribunnews/Choirul Arifin
ILUSTRASI AMBULANS - Suzuki New Carry aplikasi ambulans di area outdoor pameran IIMS 2025. Kasus perusakan ambulans terjadi di tengah aksi sopir truk di Karanganyar. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video sebuah ambulans dicegat sopir truk saat melintas di Jalan Ring Road, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Kamis (19/6/2025).

Para sopir truk sempat mengecek kondisi ambulans dan tak ditemukan pasien di dalamnya.

Mereka meminta sopir ambulans keluar karena membunyikan sirene di tengah aksi sopir truk menolak kebijakan zero truk Over Dimension Over Loading (ODOL).

PS Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Mulyanto, menyatakan sempat ada perusakan mobil ambulans dan intimidasi yang dilakukan sopir truk.

Pihaknya telah melakukan mediasi dan pelaku perusakan telah meminta maaf.

Proses mediasi digelar di Ruang Yanmin Sat Intelkam Polres Karanganyar selama dua jam.

Dua pelaku perusakan bernama Triyanto dan Seto Carito mengakui kesalahannya.

Kedua pelaku bersedia mengganti kerugian yang dialami sopir ambulans, Fursan Ali.

Dalam video klarifikasi yang dibuat, permintaan maaf kedua pelaku ditujukan untuk keluarga korban dan Forum Ambulance Sukoharjo Bersatu.

"Kedua belah pihak membuat dan menandatangani surat kesepakatan damai antara kedua belah pihak bahwa permasalahan tersebut sudah selesai," paparnya, Jumat (20/6/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

Koordinator ambulans Karanganyar, Juniardi Setiawan, menegaskan sirene yang dibunyikan sopir sudah sesuai aturan, meski tak ada pasien di dalamnya.

Baca juga: Viral Sopir Ambulans Bingung Antar Jenazah Pasien RSJ di Gowa, Ini Cerita Sebenarnya

Ambulans dalam perjalanan ke Sragen, Jawa Tengah untuk menjemput pasien.

"Ada prosedur penggunaan sirene ambulans dan para sopir ambulans terlatih dalam kegawatdaruratan." 

"Penggunaan sirene berbeda untuk kondisi darurat, kontrol, maupun penjemputan pasien dan jenazah," tandasnya.

Sementara itu, Fursan Ali telah memaafkan sopir truk yang merusak ambulans dan mengintimidasinya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan