Rabu, 13 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Kapuspen TNI Bantah Klaim TPNPB-OPM yang Sebut Tewaskan Prajurit di Yuguru

Kristomei Sianturi, secara tegas membantah kabar yang menyebut adanya prajurit TNI yang gugur dalam peristiwa di Yuguru

Dokumentasi Puspen TNI
KAPUSPEN TNI - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi membantah kabar adanya prajurit TNI yang tewas di wilayah Yuguru, Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, pada Jumat (20/6/2025). Informasi itu awalnya disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi membantah kabar adanya prajurit TNI yang tewas di wilayah Yuguru, Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat (20/6/2025).

Informasi itu awalnya disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Sianturi menyebut kabar tersebut tidak benar.

“Itu informasi hoaks, tidak ada informasi tentang prajurit TNI yang gugur,” ujar Kristomei dilansir Tribun Jambi, Senin (23/6/2025).

KKB Papua sebelumnya juga menuding TNI menambah dua pos militer di wilayah Yuguru.

Kristomei mengatakan, tudingan KKB Papua itu didasari kekhawatiran TPNPB-OPM terhadap keberadaan pos-pos TNI.

"Adanya Pos TNI ruang gerak dan logistik (OPM) menjadi terbatas," ujarnya.

Dia menambahkan, keberadaan aparat militer di Papua bertujuan utama untuk melindungi masyarakat dari berbagai bentuk intimidasi dan ancaman KKB Papua.

Kristomei menuturkan bahwa pos-pos TNI di Papua juga berfungsi untuk mencegah perampasan hewan ternak atau makanan warga sipil oleh kelompok separatis tersebut. 

Dengan adanya pos TNI, TPNPB-OPM tidak bisa lagi dengan leluasa memeras atau mengintimidasi masyarakat untuk meminta makanan di kampung-kampung.

Sebelumnya, TPNPB-OPM melalui juru bicaranya kembali menyebarkan klaim tak berdasar yang menyebut adanya penyerangan terhadap pos TNI yang dibangun sejak Januari 2025 itu.

Baca juga: KKB Papua Berulah: 3 Tewas Gegara Istri Komandan Selingkuh, 11 Honai Dibakar di Puncak

Tetapi, tudingan tersebut tak disertai bukti valid dan merupakan bagian dari kampanye hitam terhadap negara. Mereka bahkan menyebarkan informasi tidak berdasar soal korban sipil yang hingga kini tidak diverifikasi kebenarannya.

TNI menilai klaim-klaim semacam itu sebagai upaya membingkai narasi yang menyesatkan dan memperkeruh situasi keamanan di Papua.

KKB Pimpinan Kalenak Murib Berulah

Sementara itu, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Kalenak Murib menyerang warga sipil di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak pada Rabu (18/6/2025). 

Diberitakan Tribun-Papua.com, dalam aksi keji yang terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIT tersebut, tiga warga dinyatakan meninggal dunia (MD), empat lainnya luka-luka, dan sedikitnya 11 honai dibakar.

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polsek Sinak bersama Satgas Ops Damai Cartenz turun langsung memastikan kondisi para korban dan menggali informasi dari warga.

Berdasarkan keterangan saksi, aksi brutal tersebut dipicu oleh motif pribadi, di mana Kalenak Murib murka karena mendapati istri ketiganya berselingkuh dengan salah satu anak buahnya bernama Minanggen Wijangge, sehingga membuat Kalenak Murib naik pitam.

Diketahui bahwa Kalenak Murib dan 23 pasukannya memasuki Kampung Lambera pada Selasa (17/6/2025) pukul 16.00 WIT, membawa setidaknya empat pucuk senjata api laras panjang. 

Saat ini, sebagian besar warga Kampung Lambera telah berpindah ke tempat lebih aman di Distrik Megeabume dan Distrik Sinak untuk menyelamatkan diri.

 Adapun korban yang luka-luka akibat peristiwa tersebut sebagai berikut:

- Amos Tabuni (luka tembak di lengan kanan)

- Anis Tabuni (luka tembak di lengan kiri)

- Amote Tabuni (luka di bagian kepala)

- Perdus Tabuni (rekoset di bagian kaki)

Adapun korban meninggal dunia sebagai berikut:

- Minanggen Wijangge

- Patiago Tabuni

- Oriup Murib

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyampaikan bahwa tindakan tersebut adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak bisa ditoleransi.

“Ini adalah aksi biadab yang menyasar warga sipil tak berdosa. Kami tidak akan tinggal diam. Ops Damai Cartenz akan terus mengejar dan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kapuspen Bantah Klaim KKB Papua Tembak TNI dan Penambahan Pos Militer di Yuguru: Batasi Gerak OPM.

(Tribunnews.com/Gilang P) (Tribun-Papua.com/Taniya Sembiring (TribunJambi.com/Darwin Sijabat)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan