Nasib Malang Kurir di Pamekasan, Paket COD Berakhir Dipiting Pelanggan hingga Giginya Berdarah
Seorang kurir mendapat penganiayaan hingga giginya berdarah setelah antar paket COD. Pelaku sebut tak terima paket tak sesuai dengan pesanan
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Malangnya nasib kurir paket bernama Irwan Siskiyanto, warga Kabupaten Pamekasan, Madura.
Ia dianiaya pelanggan saat tengah mengantarkan barang dengan metode pembayaran cash on delivery (COD), Senin (30/6/2025).
Penganiayaan ini bermula ketika ia tengah mengantar paket kepada seorang perempuan di Gedung Pramuka, Jalan Teja, Desa Laden, Pamekasan pada Senin (30/6/2025) sekitar pukul 10.45 WIB.
Setelah bertemu dengan perempuan tersebut, Irwan memberikan paket COD berisi ponsel dan dibayar sebesar Rp1,5 juta.
Ketika transaksi sudah selesai, Irwan berniat untuk pergi mengantarkan paket lainnya.
Namun, Irwan kembali dipanggil oleh perempuan tersebut karena merasa barang yang diterima tidak sesuai dan akan dikembalikan.
"Karena barang tersebut menggunakan metode pembayaran COD, saya menjelaskan kepada istrinya tersebut agar mengajukan pengembalian barang," kata Irwan, Selasa (1/7/2025).
Tak lama, perempuan tersebut langsung menghubungi suaminya untuk memberitahu soal pesanan COD ponsel yang tak sesuai.
Seketika suami perempuan tersebut datang sambil marah-marah ke Irwan.
Pria tersebut meminta Irwan untuk mengembalikan uang yang telah diberikan istrinya.
Padahal, Irwan sudah menjelaskan bahwa apabila pelanggan ingin mengembalikan barang pemesanan bisa melalui aplikasi.
Baca juga: Polisi di Intan Jaya Terluka Akibat Dianiaya, Pelaku Diduga Anggota KKB
Namun, pria tersebut tetap ngotot tidak mau mendengarkan saran Irwan.
Akhirnya, Irwan dianiaya oleh suami prempuan tersebut.
Irwan dipiting hingga giginya mengeluarkan darah.
Bahkan, Irwan mengaku merasakan sakit saat minum.
"Kalau minum air serta bernapas panjang, pada bagian leher merasa nyeri," ungkap Irwan, dikutip dari TribunJatim-Timur.com.
Akhirnya, kurir yang juga mahasiswa ini melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Pamekasan.
Ia juga berharap semoga kejadian yang sama tidak terjadi kepada teman seprofesinya.
Kurir Paket Jadi Korban Salah Sasaran
Sementara itu, nasib malang lainnya dialami kurir paket bernama Achmad Zaki.
Ia jadi korban salah sasaran saat terjadi tawuran di kawasan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan, April 2025 lalu.
Zaki disiram cairan kimia yang diduga air keras.
"Enggak tahu itu cairan apa. Awalnya ada tawuran, saya terkena lemparan cairan itu. Entah air keras atau apa," ujar Zaki saat dikonfirmasi.
Ia menjadi korban salah sasaran tersebut saat mengantar paket dekat lokasi tawuran.
Saat perjalanan kembali, ia melihat banyak kendaraan tengah berhenti.
Mulanya, Zaki mengira hanya kemacetan biasa, ternyata terjadi tawuran.
Baca juga: Polisi di Jambi Ditemukan Tewas di Rumahnya oleh Kurir Paket, Warga Sempat Lihat Korban Cuci Motor
Tiba-tiba, ada seseorang dari kerumunan tawuran yang melemparkan cairan ke arah Zaki.
Ia menduga pelaku mengira dirinya bagian dari kelompok yang terlibat tawuran.
"Salah satu dari mereka langsung nyerang, ngelempar cairan. Mungkin saya dikira ikut tawuran," lanjutnya.
Zaki pun merasakan sensasi panas terbakar setelah disiram air tersebut.
Akhirnya, Zaki dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Terkena muka saya, panas banget ini," ujar Zaki.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kurir di Pamekasan Madura Dipiting dan Dianiaya Pembeli, Tak Terima Paket COD tak Sesuai
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Reynas Abdila)(TribunJatim-Timur.com, Kuswanto Ferdian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.