Pelaku Pungli PPPK Guru Diperiksa Pemkab Bojonegoro, Sudah Beraksi sejak 2019, Raup Untung Besar
Seorang oknum guru PPPK di Bojonegoro, Jawa Timur, berinisial SW diduga menjadi pelaku praktik pungli sejak 2019 dan berhasil raup uang ratusan juta.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru SD negeri di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berinisial SW dan berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diduga menjadi pelaku praktik pungutan liar (pungli).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pun melakukan investigasi dan mengantongi keterangan dari 20 korban kasus dugaan pungli oleh guru ini.
Dalam waktu dekat, Pemkab Bojonegoro membentuk tim investigasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap SW.
Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro Hari Kristianto mengatakan bahwa berdasarkan keterangan dari 20 korban, mereka mengaku dimintai sejumlah uang oleh SW dengan iming-iming akan diangkat sebagai PPPK guru.
“Dari keterangan 20 korban sebenarnya sudah cukup. Minggu depan, terduga SW akan dipanggil untuk diperiksa oleh tim gabungan,” kata Hari pada Senin (30/6/2025), dilansir TribunJatim.com.
Baca juga: Lakukan Pungli, Anggota Satlantas Polrestabes Medan Dihukum Guling-guling, Demosi ke Luar Daerah
Tim gabungan pemeriksa yang dimaksud terdiri atas berbagai pejabat yang menduduki posisi strategis, antara lain Sekretaris Daerah (Sekda), Inspektorat, BKPP, bagian hukum, serta Dinas Pendidikan (Disdik).
Hasil pemeriksaan terhadap SW selanjutnya akan menjadi dasar dalam menentukan sanksi yang pantas untuk guru berstatus PPPK tersebut.
Hal itu juga akan direkomendasikan kepada Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dalam mengambil keputusan.
“Setelah pemeriksaan, tim akan merumuskan rekomendasi sanksi. Hasil rekomendasi akan kami serahkan kepada bupati untuk diputuskan lebih lanjut,” katanya.
Raup Uang Ratusan Juta Rupiah
Sebelumnya, Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Nathasha Devianti mengaku pihaknya sudah lama mendengar adanya keluhan dan aduan dari masyarakat tentang kasus dugaan pungli terhadap guru honorer di lingkungan Disdik tersebut.
“Saya sudah mendengar isu ini (pungli) sejak lama, dan saat ini kami masih kumpulkan bukti-buktinya," ujar Nathasha saat ditemui di ruangan komisi, Kamis (5/6/2025), dilansir TribunJatim.com.
Nathasha mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi beberapa nama korban beserta jumlah uang yang disetorkan.
Bahkan, jumlah dana dari pungli yang dikumpulkan nominalnya cukup fantastis, yakni mencapai lebih dari Rp400 juta.
“Dari data sementara yang kami terima, jumlah korban cukup banyak. Nominal yang disetorkan pun bervariasi, dan totalnya mencapai lebih dari Rp400 juta,” katanya.
Tentang temuan itu, Komisi C DPRD Bojonegoro tidak akan tinggal diam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.