Rabu, 20 Agustus 2025

Ibu dan Anak Jadi Korban Rudapaksa di Pemalang, BP Taskin Turun Langsung Evakuasi Korban

Kasus ini bermula dari laporan warga tentang seorang ibu dan anak yang diduga mengalami kekerasan seksual berulang oleh seorang penebang kayu.

Penulis: Taufik Ismail
Istimewa
KORBAN KEKERASAN SEKSUAL - Tim dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BP Taskin) menemui keluarga korban kekerasan seksual, ibu dan anak di Pemalang, Jawa Tengah, Rabu, (2/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tragedi memilukan menimpa ibu dan anak di Pemalang, Jawa Tengah. Usai menjadi korban rudapaksa yang dilakukan seorang penebang kayu, keduanya akhirnya berhasil dievakuasi ke rumah aman setelah Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) turun langsung ke lapangan, pada Rabu, 2 Juli 2025.

Merespons kasus kekerasan seksual yang viral di media sosial dan menyita perhatian publik, BP Taskin langsung mengirim tim ke lokasi.

Wakil Kepala I BP Taskin, Nanik S. Deyang, mengatakan tim dari Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan yang layak.

"Langsung koordinasikan pemangku kepentingan lokal agar korban segera dievakuasi dan dibawa ke tempat aman," ujar Nanik, Jumat, (4/7/2025).

Kini, korban telah ditempatkan di save house milik Dinas Sosial Kabupaten Pemalang. Proses hukum juga terus berlanjut. Pemeriksaan lanjutan oleh kepolisian sudah dilakukan, termasuk hasil visum yang sebelumnya telah diambil sebagai bukti awal.

"Pemeriksaan tambahan oleh pihak kepolisian juga telah dilakukan, termasuk tindak lanjut dari pemeriksaan visum yang telah dilakukan sebelumnya," katanya.

Baca juga: Komnas Perempuan Soroti Kekerasan Seksual oleh Aparat Kepolisian, Termasuk Kasus di Pacitan dan NTT

Nanik menegaskan, tindakan cepat ini merupakan bagian dari komitmen BP Taskin dalam melindungi kelompok rentan, terutama masyarakat miskin yang kerap luput dari jangkauan bantuan negara.

Kronologi Singkat: Kekerasan Berulang Sejak Awal Tahun

Kasus ini bermula dari laporan warga tentang seorang ibu dan anak yang diduga mengalami kekerasan seksual berulang oleh seorang penebang kayu.

Aksi bejat itu disebut berlangsung sejak awal 2025. 

Setelah laporan diterima, pelaku langsung ditangkap.

Saat ini proses penyidikan masih berjalan di kepolisian setempat.

Dampak dan Harapan Lanjutan

BP Taskin berharap kasus ini menjadi peringatan serius bahwa keadilan harus menjangkau hingga akar desa.

Koordinasi antarinstansi pusat dan daerah dinilai krusial agar korban kekerasan seksual, khususnya dari kalangan tidak mampu, tidak merasa sendirian.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan