Mbah Sarwen Dicoret dari PKH, Dinsos Banyumas: Tak Berpenghasilan tapi Tinggal di Rumah AC 2 Lantai
Mbah Sarwen dicoret dari Bansos PKH meski sudah tak berpenghasilan. Dinsos Banyumas sebut tidak tergolong miskin karena tinggal di rumah dua lantai.
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah aduan masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terkait seorang lansia tidak berpenghasilan dicoret dari bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi sorotan publik.
Tak hanya PKH, lansia bernama Sarwen tersebut juga tidak terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Diketahui, warga RT 3 RW 9 Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas itu mengadukan telah dikeluarkan dari daftar penerima bansos.
Namun, setelah dilakukan verifikasi lapangan oleh petugas, lansia yang akrab disapa Mbah Sarwen itu dikategorikan mampu.
Sebab, Mbah Sarwen tinggal di rumah anaknya yang kondisi ekonominya dinilai cukup.
Rumah anak Mbah Sarwen tampak layak huni, bahkan dilengkapi AC atau air conditioner dan bangunan lantai dua.
Informasi itu diungkapkan oleh Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsospermades Kabupaten Banyumas, Galih Priambodo.
Dia mengatakan, Pemerintahan Pusat sedang melakukan verifikasi ulang terhadap data kesejahteraan sosial.
"Memang saat ini Pemerintah Pusat sedang melakukan penyelarasan dan verifikasi ulang terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kini diperbarui menjadi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ini untuk mengurangi kesalahan inklusi atau inclusion error," ujar Galih kepada Tribun Banyumas, Senin (7/7/2025).
Hal ini dilakukan agar bantuan disalurkan dengan tepat sasaran.
"Ini untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak," tegasnya.
Baca juga: 571 Ribu Rekening Bansos Terindikasi Dipakai untuk Judi Online, Mensos Evaluasi Penerima Bansos
Terkait Mbah Sarwen, Galih mengatakan lansia yang bersangkutan tidak lagi dikategorikan sebagai keluarga miskin.
"Secara kritis, kondisi beliau tinggal bersama anaknya. Rumahnya dua lantai, ber-AC, dan ada CCTV. Berdasarkan indikator itu, yang bersangkutan tidak lagi dikategorikan sebagai keluarga miskin," ujar Galih.
Selain aduan soal Mbah Sarwen, dia juga tengah melakukan investigasi adanya tudingan aparatur kelurahan yang justru menerima bansos.
Ia menegaskan, jika terbukti benar, nama tersebut akan langsung dicoret dari daftar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.