Rabu, 3 September 2025

Infus Tak Dicabut 3 Hari, Pasien Digigit Ular Nyaris Tewas Tanpa Makan

Pasien gigitan ular nyaris tewas usai infus 3 hari tak dicabut & tanpa makanan. Kuasa hukum protes keras ke RSUD Gunung Jati Cirebon.

Editor: Glery Lazuardi
freepik
PASIEN DI RUMAH SAKIT - Ranujaya terbaring lemas usai infus tak dicabut selama 3 hari 3 malam di RSUD Gunung Jati, Cirebon, usai digigit ular berbisa. 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Ranujaya, seorang pasien, menceritakan pengalaman memilukan pada saat berobat di rumah sakit. 

Dia mengaku petugas rumah sakit memasang cairan infus selama 3 hari tidak dicabut.

Selama menerima infus, dia tidak diberi makan.

Padahal diasedang berada dalam masa pemulihan pasca digigit ular berbisa.

Keluhan itu disampaikan Ranujaya kepada Ibnu, kuasa hukumnya.

Pengakuan itu viral di akun media sosial TikTok @ibnusachulaw. 

Dia mengaku kecewa terhadap pelayanan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat. 

"Di penjara saja dikasih makan. Kejam sekali RSUD Gunung Jati. Orang lagi pemulihan, recovery," ujar Ibnu dalam video, seperti dikutip Tribun, Senin (14/7/2025).

Baca juga: Bocah Digigit Ular Disebut Tak Ditangani Serius RSUD Kajen, Ayah Korban: Sepekan Dirawat di RS Lain

Dalam video juga terdengar Ibnu memprotes pegawai rumah sakit mengenai infus yang tidak dilepas.

“Kenapa alasannya infus tiga hari tidak dicabut-cabut? Cabut dong, khawatir infeksi. Kasihan enggak bisa bergerak itu,” ucapnya.

Pegawai perempuan yang mengenakan kerudung cokelat terlihat menjawab, "Iya, nanti dilepas ya, sabar."

Namun Ibnu kembali menegaskan bahwa pasien tidak mendapat asupan baik dari infus maupun makanan.

“Asupan dari infus tidak ada, dari makanan enggak ada, mau bunuh pelan-pelan apa?” ucap dia.

Video ini kemudian menunjukkan adegan petugas rumah sakit tengah melepas infus dari tangan pasien.

Video tersebut hingga sudah dilihat lebih dari 1,4 juta kali, disukai 37,3 ribu, dikomentari 4.872 akun, dan dibagikan 2.461 kali.

Ibnu dalam keterangan resminya kepada wartawan mengatakan, bahwa pasien akhirnya diperbolehkan pulang setelah ia bertindak sebagai penjamin pribadi.

“Tagihannya Rp 14,3 juta, tapi saya hanya mampu membayar Rp 1 juta. Sisanya saya jamin secara pribadi. Ini anak dari seorang janda yang punya lima anak, mereka benar-benar tidak mampu. Saya hanya ingin membantu agar dia bisa pulang dengan layak,” kata Ibnu.

Baca juga: Tewas Digigit Ular demi Rp10 Ribu, Petani di Bangka Barat Ditemukan Membusuk di Kebun Sawit

Pihak rumah sakit pun langsung merespons dengan mempertemukan keluarga pasien dan manajemen RSD Gunung Jati.

Hal itu terlihat dari cuplikan video yang diunggah di rangkaian yang sama. 

Namun pertemuan itu belum ada titik temu yang jelas hingga akhirnya Ibnu menjadi penjamin dengan membayar Rp 1 juta. 

Humas RSD Gunung Jati, Firman, saat dikonfirmasi Tribun, mengaku belum bisa memberikan keterangan resmi.

Ia mengatakan akan memberikan penjelasan pada hari berikutnya.

“Besok (hari ini) ada penyampaian informasi (resmi) ya,” ujar Firman, Senin malam. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Ranujaya masuk ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah digigit ular berbisa.

Ia sudah dirawat tiga hari dan secara medis sudah diperbolehkan pulang, namun terkendala biaya karena menggunakan jalur umum alias tidak memiliki BPJS. 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 'Mau Bunuh Pelan-pelan Apa?' Viral Pasien Miskin Diduga Kelaparan di RSUD Gunung Jati Cirebon, 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan