Penambang Ilegal Gunung Botak Maluku Ditemukan Tewas Penuh Luka
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekannya, Anto, sekitar pukul 07.00 WIT di Jalur E, Desa Wamsait, Kecamatan Waelata
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, AMBON – Warga yang berada di Gunung Botak, kawasan tambang emas ilegal di Kabupaten Buru, mendadak geger.
Pasalnya, La Haji (42), penambang asal Desa Waiheru, Kota Ambon, ditemukan tewas mengenaskan.
Di tubuhnya ditemukan luka sayatan di sekujur tubuhnya pada Senin dini hari (14/7/2025).
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekannya, Anto, sekitar pukul 07.00 WIT di Jalur E, Desa Wamsait, Kecamatan Waelata.
Tubuh La Haji dalam kondisi penuh luka, diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
“Banyak luka sayatan di tubuhnya. Kemungkinan besar korban dibunuh,” ujar Arif, warga Waelata.
La Haji dikenal sebagai operator mesin diesel penyedot air di kawasan Tanah Merah.
Baca juga: 2 Pelaku Pembunuhan di Tanjung Selamat Medan Ditangkap, Ternyata Ini Motifnya
Belakangan, ia ditugaskan menjaga mesin penarik air di Jalur E — lokasi yang kerap disebut rawan konflik antarkelompok penambang ilegal.
Ps Kasi Humas Polres Buru, Aipda M.Y.S Djamaludin, membenarkan temuan jasad tersebut.
Tim Reskrim Polres Buru bersama Polsek setempat telah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti.
“Motif masih dalam penyelidikan. Tim masih bekerja di lapangan,” jelasnya.
Gunung Botak adalah kawasan perbukitan di Pulau Buru, Provinsi Maluku, yang dikenal luas karena kandungan emasnya.
Lokasi ini pertama kali mencuat ke publik sekitar tahun 2011, ketika penambangan emas mulai marak dilakukan secara tradisional oleh warga lokal.
Namun, seiring waktu, Gunung Botak berubah menjadi pusat tambang emas ilegal berskala besar.
Kandungan emas alluvial (emas lepas) di permukaan tanah membuat wilayah ini menarik bagi penambang dari berbagai daerah di Indonesia.
Ribuan penambang liar dari luar Maluku sempat menyerbu kawasan ini, menggunakan alat berat dan bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan sianida, yang merusak lingkungan dan mencemari sungai.
Persaingan antarpenambang, bentrok kelompok, hingga kasus kekerasan dan pembunuhan sering terjadi.
Pemerintah kesulitan mengendalikan situasi karena lemahnya pengawasan dan keterlibatan aktor-aktor tak resmi.
Pemerintah beberapa kali menutup kawasan ini, terakhir secara besar-besaran pada 2015 dan 2018, namun penambangan ilegal terus berulang karena lemahnya penegakan hukum dan tingginya nilai ekonomi tambang. (TribunAmbon.com/Jenderal Louis)
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Penambang Ilegal di Gunung Botak Buru Ditemukan Tewas Mengenaskan
Sumber: Tribun Ambon
Putusan Sela, PN Jakpus Lanjutkan Pemeriksaan Perkara Patok Tambang Nikel di Maluku Utara |
![]() |
---|
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Datangi Rumah Korban Pembunuhan Anggota Polisi di Indramayu |
![]() |
---|
Tidak Ada Aktivitas di Rumah Orangtua Dwi Hartono di Jambi, Ini Kata Kepala Dusun |
![]() |
---|
Misteri HP Milik Kacab Bank BUMN: Punya 2, tapi Hanya 1 yang Ditemukan saat Jasad Korban Dievakuasi |
![]() |
---|
Rekam Jejak RS, Perancang IT hingga Pengintaian Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Berakhir di Nyatnyono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.