Sosok Dede Egi, Kades di Tasikmalaya Mundur usai Didemo Tak Bayar Gaji RT, Tidak Punya Rumah

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Dede Egi Ramdani, mundur dari jabatannya.

Keputusannya ini diambil setelah ia didemo ratusan warga dari enam kampung di wilayah Desa Buniasih, Selasa (15/7/2025).

Selama satu tahun periode jabatannya, kinerja Dede dinilai buruk oleh warga.

Di antaranya, pembangunan di wilayah tersebut tak pernah dirasakan oleh warga.

Bahkan, gaji RT dan RW selama tiga bulan berturut-turut tidak pernah disalurkan.

Rumor yang berkembang di masyarakat, Kades Buniasih itu kerap bermain judi slot.

"Ya itu emang rumor yang terjadi seperti itu, tapi kepastiannya saya kurang tahu seperti apa," kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Buniasih, Zenal Abidin saat dikonfirmasi TribunPriangan.com, Rabu (16/7/2025).

Namun, sebenarnya kehidupan Dede sangat sederhana.

Sebagai seorang kepala desa, ia bahkan tak punya rumah, dan tinggal masih menumpang di rumah mertua.

Bahkan, sawah miliknya juga sudah dijual, tapi uangnya tak jelas untuk apa.

"Kalau melihat kenyataan kayanya seperti itu, kalau dia mau anggaran desa digunakan untuk beli rumah atau yang lainnya harus ada, ini kan dia tidak punya apa-apa," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Kades di Kampar Riau usai Rumahnya Digeruduk Warga, Dituding Hamili Janda

Kemudian, muncul kecurigaan Dede menggunakan dana desa. Sebab, anggaran desa habis tak ada wujudnya.

"Warga menuntut transparansi anggaran Desa, sementara itu, uang di desa hilang tanpa jejak, kan jadi pertanyaan semua pihak termasuk warga," tuturnya.

Zenal pun membenarkan terkait pengunduran diri Kepala Desa Buniasih, Dede Egi Ramdani.

"Iya resmi mundur dan sudah menandatangani di hadapan perwakilan warga dan Pemdes serta Pemcam Kadipaten," terangnya.

Zenal mengungkapkan, saat didemo warga, Dede tak langsung menemui mereka lantaran syok serta untuk menjaga keamanan.

"Tadi sudah dihadiri perwakilan warga juga, dan tadi memang warga meminta kades hadir, tapi tidak jadi," jelasnya.

Selanjutnya, warga bakal mengawal proses pergantian pejabat sementara yang nanti mengisi kekosongan posisi kepala desa.

"Alhamdulillah sudah mundur sebagai Kades Buniasih, permintaan dari warga ini imbas program pembangunan tidak berjalan hingga gaji RT dan RW tak sampai ke tangan yang berhak," ucap warga, Muhammad Topik Ismail, dilansir TribunPriangan.com.

Padahal, kata Topik, warga sudah mengingatkan Dede sejak 2023.

Namun, sampai 2025, tak ada realisasi pembangunan maupun informasi yang disampaikan kepada masyarakat.

Warga juga tidak bisa berkomunikasi dengan Dede. Saat diminta untuk musyawarah, oknum kades itu tak pernah hadir.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPriangan.com/Jaenal Abidin)